Skripsi
Perbedaan Motivasi Berprestasi (Need For Achievement)Pegawai Pada Biro Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden
Motivasi berprestasi menjadi komponen yang sangat berperan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan mempunyai semangat, keinginan dan energi yang besar dalam diri individu untuk bekerja seoptimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan motivasi berprestasi (need for achievment) Pegawai Pada Biro Pengelolaan Istana. Pegawai di Biro Pengelolaan Istana terdiri dari Pegawai Tetap (Pegawai Aparatur Sipil Negara) dengan Pegawai Tidak Tetap (Outsoucing). Karena adanya perbedaan status kepegawaian tersebut peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan motivasi berprestasi antara (Pegawai Aparatur Sipil Negara) dengan Pegawai Tidak Tetap (Outsoucing) pada Biro Pengeolaan Istana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 60 responden. Objek dalam penelitian ini terdiri dari pegawai tetap (Pegawai Aparatur Sipil Negara) dan pegawai tidak tetap (outsourcing). Koefisien reliabilitas dari skala motivasi berprestasi adalah 0.915, jika dilihat pada tabel Nilai Alpha Cronbach’s bahwa nilai r berada pada tingkatan 0,81 s.d. 1,00 yang menyatakan bahwa variabel motivasi berprestasi pada hasil uji reliabilitas adalah sangat reliabel. Untuk mengetahui perbedaan motivasi berprestasi antara (Pegawai Aparatur Sipil Negara) dengan Pegawai Tidak Tetap (Outsoucing) digunakan teknik uji t. viii Nilai uji t SPSS yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 0.920 > 0,05, maka sesuai dasar pengambilan keputusan dalam uji Independent Sample T-Test, maka dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata presentasi motivasi berprestasi pegawai tidak tetap (Outsourcing) dengan Pegawai Tetap (Pegawai Aparatur Sipil Negara). Hal itu ditunjukan dari nilai mean yang sama pada pegawai outsourcing sebesar 57.67, dan pegawai tetap sebesar 57.83. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi berprestasi (need for achievment) antara pegawai tetap (Pegawai Aparatur Sipil Negara) dengan pegawai tidak tetap (Outsourcing) pada Biro Pengelolaan Istana, disebabkan karena adanya perasaan nyaman diantara kedua pegawai tersebut. Pegawai outsourcing tidak ada kekhawatiran akan pemutusan hubungan kerja, karena perusahaan penyedia pegawai outsourcing hanya sebagai pemberi gaji. Pegawai tetap (Pegawai Aparatur Sipil Negara) merasa nyaman karena status yang disandangnya. Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran kepada para pegawai diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi berprestasinya karena sangat berguna untuk kemajuan instansi dan diri pegawai sendiri. Pimpinan di lingkungan Biro Pengelolaan Istana untuk dapat memberikan atau mengikutsertakan pendidikan atau pelatihan – pelatihan kepada para pegawainya untuk lebih meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kualitas para pegawai
Tidak tersedia versi lain