Skripsi
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan (Pawiyatan) Terhadap Komitmen Kerja Abdi Dalem Di Kraton Yogyakarta
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan (Pawiyatan) terhadap komitmen kerja Abdi Dalem di Karaton Yogyakarta. Pawiyatan merupakan salah satu instrumen penting dalam pengembangan Abdi Dalem, yaitu sebagai sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan baik teknis maupun umum, sehingga diharapkan nantinya Abdi Dalem akan memiliki kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar serta memiliki wawasan yang komprehensif dalam pembentukan kepribadian. Pawiyatan merupakan alat utama untuk menyesuaikan antara tugas dan pekerjaan dengan kecakapan, keahlian dan kemampuan. Perkembangan Karaton sangat bergantung salah satunya pada komitmen kerja para Abdi Dalem. Dengan demikian Pawiyatan menekankan pada tercapainya komitmen Abdi Dalem secara profesional agar dapat mensiasati perubahan yang terjadi di Karaton. Karena keberhasilan Karaton saat ini salah satunya tergantung pada kualitas dan kuantitas Abdi Dalem. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Data – data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden sebesar 70 orang Abdi Dalem yang telah mengikuti Pawiyatan sebagai sampel. Analisis hipotesis di lakukan dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana dengan bantuan SPSS 2.2. Hasil analisa menunjukkan bahwa Pawiyatan mempunyai pengaruh terhadap Komitmen Kerja Abdi Dalem, yang ditunjukkan oleh uji t yang didapat nilai thitung > ttabel (2,482 > 1,995), sehingga Ho ditolak. Nilai t hitung positif artinya berpengaruh positif, yaitu jika Pawiyatan meningkat maka komitmen kerja juga akan meningkat, dan sebaliknya jika Pawiyatan menurun maka komitmen kerja juga menurun. Hasil analisis koefisien determinasi yang didapat adalah nilai R square 0,083 atau 8,3% sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel Pendidikan dan Pelatihan (Pawiyatan) terhadap Komitmen Kerja Abdi Dalem di Karaton Yogyakarta kuat, sisanya dipengaruhi oleh komponen-komponen lain yaitu sebesar 1,7%. Untuk lebih mengoptimalkan hasil pencapaian Pawiyatan di Karaton Yogyakarta maka faktor-faktor penunjang keberhasilan perlu terus ditingkatkan seperti sarana dan prasarana, pemilihan materi, metode, serta kemampuan instruktur. Selanjutnya perlu dilakukan evaluasi menyeluruh, tidak sebatas pada instruktur saja, melainkan evaluasi pada peserta, dan penyelenggara setelah Pawiyatan selesai dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai apakah program-program yang telah dijalani, secara efektif mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Karaton.
Tidak tersedia versi lain