Skripsi
Pengaruh Tunjangan Kinerja Terhadap Motivasi Pegawai Di Bidang Arsip Dan Museum Pusat Data Dan Informasi Sekretariat Jenderal & Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Tunjangan Kinerja yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian PAN – RB sebagai upaya meningkatkan profesionalisme para Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh wilayah Indonesia. Dalam menentukan tingkatan (grade) setiap Instansi Pemerintah diwajibkan membuat kajian dan Reformasi Birokrasi, yang kemudian akan dinilai oleh Kementerian PAN - RB. Sekretariat Jenderal & Badan Keahlian DPR RI dalam Peraturan Presiden No. 41 Tahun 2014 sebagaimana diubah oleh Peraturan Presiden No. 92 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Sekretariat Jenderal & Badan Keahlian DPR RI, merupakan dasar pemberian tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai di lingkungan Sekjen & BK DPR RI. Pemberian Tunjangan Kinerja, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dari setiap pegawai di Lingkungan Sekjen & BK DPR RI pada umumnya, di Bidang Arsip & Museum pada khususnya. Namun, sampai sejauh mana pengaruh tunjangan kinerja tersebut terhadap motivasi pegawai di Bidang Arsip & Museum, maka dilakukanlah penelitian ini. Untuk melihat seberapa besar pengaruh tunjangan kinerja yang diberikan terhadap motivasi pegawai di Bidang Arsip & Museum. Hal ini dilakukan karena motivasi pegawai di Bidang Arsip & Museum, sangat rendah. Terlihat dari penyelesaian tugas yang diberikan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan masih terlihat pegawai – pegawai di Bidang Arsip & Museum yang melakukan aktivitas/kegiatan diluar tugas – tugas kedinasan yang telah diberikan. Dan permasalahan ketiga adalah sebanyak 70% pegawai di Bidang arsi p & Museum melakukan pekerjaan tambahan sebagai upaya untuk menambah penghasilan yang sudah didapat. Dari hasil penelitian yang didapat dari penyebaran kuesioner, setelah dilakukan analisis dengan mempergunakan software Statistic Product and Service Solution (SPSS) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tunjangan kinerja terhadap motivasi pegawai di bidang Arsip & Museum. Hal ini terlihat dari hasil uji linieritas yang tersaji dalam tabel 4.20 (hal. 59), kemudian pada pengujian korelasi, antara variabel Tunjangan Kinerja dengan variabe Motivasi terdapat korelasi yang signifikan (Hal. 61 dan 62). Berdasarkan penghitungan koefisien determinasi, pengaruh variabel tunjangan kinerja (X) terhadap variabel motivasi (Y) sebesar 46,7%. Menurut Sugiyono (Dwi Prayitno, 2008:78), maka nilai tersebut terdapat dalam kategori sedang. Setelah diketahui hasil dari pengujian instrumen dari variabel penelitian, maka penulis memberikan saran : 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terutama terkait analisis terhadap kebijakan tunjangan kinerja, bagi dari sisi perumusan model maupun teknis. 2. Perlu adanya sosialisasi kepada pegawai di Instansi Sekjen & BK DPR RI pada umumnya, khususnya di Bidang Arsip & Museum, bahwa tunjangan kinerja adalah bentuk reward and punishment system dari Pemerintah, 3. Pimpinan tertinggi instansi Sekjen & BK DPR RI harus tegas dan tidak ragu – ragu dalam menerapkan peraturan, sehingga pegawai dipaksa mematuhi seluruh peraturan yang berlaku dan menjadi disiplin 4. Perlu dilakukan penelitian terkait dengan variabel – variabel lain yang mungkin mempengaruhi tunjangan kinerja, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan kualitas hasil kerja pegawai di lingkungan Sekjen & BK DPR RI 5. Pemimpin dalam hal ini Kepala Bidang Arsip & Museum, disarankan untuk dapat meningkatkan motivasi pegawai dilingkungannya, serta memperlakukan secara adil setiap pegawai di lingkungan Bidang Arsip & Museum agar dapat meningkatkan motivasi, Kondisi ruang kerja serta peningkatan profesionalisme.
Tidak tersedia versi lain