Skripsi
Partisipasi Kader Penanggulangan Bencana Banjir Di Kelurahan Rawajati Kecamatan Pancoran Kota Administrasi Jakarta Selatan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Partisipasi Kader Penanggulangan Bencana Banjir di Kelurahan Rawajati Kecamatan Pancoran Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan memperhatikan aspek-aspek yang terdapat dalam partisipasi kader. Aspek tersebut antara lain; aspek pra bencana banjir, aspek saat bencana banjir dan aspek pasca bencana banjir. Metode penelitian dilakukan dengan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, telaah dokumen dan observasi. Wawancara dilakukan pada 10 (sepuluh) orang key informant, telaah dokumen difokuskan pada dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian dan observasi dilakukan pada Kader Penanggulangan Bencana Banjir Kelurahan Rawajati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kader Penanggulangan Bencana Banjir di Kelurahan Rawajati Kecamatan Pancoran Kota Administrasi Jakarta Selatan kurang berpartisipasi dalam melaksanakan program penanggulangan bencana banjir dikarenakan kader masih bersifat informal atau sukarela yang belum terbitnya SK Kader Kelurahan Rawajati karena belum ada payung hukum/dasar hukumnya, dengan menitikberatkan partisipasi kader dalam penanggulangan bencana banjir, mulai dari partisipasi kader dalam pra bencana banjir sampai dengan pasca bencana banjir. Pada proses tersebut masih terdapat beberapa kelemahan dalam partisipasi kader sehingga pihak Kantor Penanggulangan bencana Kota Administrasi Jakarta Selatan selaku penanggung jawab program kader penanggulangan bencana banjir dan Pihak Kelurahan Rawajati sebagai penanggungjawab pembinaan dan pemberdayaannya hal ini perlu untuk lebih menyempurnakannya. viii Kelemahan tersebut dapat dilihat dari kurangnya partisipasi kader dalam saat bencana banjir diperoleh partisipasi kader penanggulangan bencana banjir di kelurahan Rawajati belum ada output yang terlihat jelas semenjak ada kader dalam penanggulangan bencana banjir. Selain itu sampai penelitian ini dilakukan yaitu pada tanggal 19 Desember 2016 kader masih dominasi orangtua yang secara fisik tidak muda lagi sehingga kurangnya aktifitas di lapangan dalam melakukan evakuasi dan penyelamatan. Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah kurangnya minat dari generasi muda untuk ikut bergabung dalam partisipasi kader penanggulangan bencana banjir di Kelurahan Rawajati. Untuk itu, penulis memberikan saran, sebagai berikut : 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta agar memberikan perhatian yang layak pada kader penanggulangan bencana, agar diberikan ketetapan/SK agar ada organisasi yang formal. 2. Kantor Penanggulangan Bencana Kota, hendaknya menerbitkan Standard Operation Procedur (SOP) Kader Penanggulangan Bencana Banjir. 3. Kader diberikan sosialisasi yang jelas dan peranannya dalam mendata rumah ataupun infrastruktur yang rusak akibat banjir serta mengarahkannya ketika terjadi meminta bantuan kepada Lurah setempat untuk berkoordinasi dengan BAZIS Provinsi DKI Jakarta
Tidak tersedia versi lain