Tesis
Efektivitas Strategi Pengembangan Industri Kecil Menengah Di Kota Tanjung Pinang
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas strategi pengembangan Industri Kecil menengah (IKM) di Kota Tanjungpinang. Yang menelatarbelakangi penelitian ini adalah kondisi IKM di Tanjungpinang mengindikasikan bahwa IKM belum siap bersaing dengan produk IKM nasional bahkan produk IKM manca negara yang beredar di pasar Tanjungpinang. Hal ini terlihat dari adanya penyusutan jumlah IKM pada tahun 2016 sebesar lebih kurang 65% dari jumlah yang ada. Selain itu IKM Tanjungpinang belum memiliki ciri khas dan keunggulan bersaing yang dilihat dari belum seluruhnya IKM menggunakan kemasan yang menarik sehingga memiliki daya tarik konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, telaahan dokumen dan pengamatan langsung dilapangan. Analisis penelitian ini menggunakan teori efektivitas melalui 3 aspek yang diadopsi dari beberapa pendapat ahli yaitu aspek tujuan dan aspek manfaat oleh Nurjannah (2014:6-7), sedangkan konstituensi strategis oleh Griffin (2004 : 88). Hasil penilitian menunjukkan bahwa efektivitas strategi pengembangan IKM di Tanjungpinang dinilai dari tiga aspek efektivitas belum maksimal. Dari aspek tujuan ditemukan bahwa terjadinya pertumbuhan IKM salah satunya dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Tingkat daya saing produk IKM masih rendah dikarenakan pendukung daya saing produk IKM seperti bahan baku produk masih sulit didapatkan dan memiliki biaya produksi yang tinggi. Dilihat dari aspek konstituensi strategis Disdagin Tanjungpinang dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan IKM serta strategi yang dilaksanakan belum memberikan nilai kepuasan yang maksimal oleh pelaku IKM. Sedangkan jika dilihat dari aspek manfaat, strategi pengembangan IKM belum dapat memberikan manfaat peningkatan pendapatan/ laba dan peningkatan produksi bagi pelaku IKM. Hal lain ditemukan bahwa Disdagin belum memiliki data yang akurat terkait pengembangan IKM serta tidak adanya laporan kegiatan yang dilakukan oleh pelaku IKM. Hal tersebut berpengaruh pada efektivitas strategi pengembangan IKM. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disarankan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang sebagai pembina IKM adalah perlu menyusun konsep dasar hukum terkait produk unggulan, SOP daya saing IKM, dan melakukan monitoring terhadap kegiatan usaha IKM secara berkelanjutan. Selanjutnya Disdagin perlu melakukan pengidentifikasian kebutuhan IKM dengan memaksimalkan peran TPL dan keterlibatan pelaku IKM dalam rangka menyusun perencanaan kegiatan pembinaan atau pengembangan IKM serta meningkatkan komitmen stakeholder dalam rangka pemberdayaan IKM. Selain itu Disdagin perlu mengadakan basis data IKM melalui aplikasi Bank Data IKM yang memuat tentang kegiatan IKM mulai dari jumlah pertumbuhan IKM, jumlah laba, jumlah produksi, jumlah modal sampai dengan kebutuhan IKM. Serta perlu meningkatkan kesadaran pelaku IKM dalam memberikan data perkembangan usahanya dengan cara pemberian penghargaan dan sanksi kepada pelaku IKM.
Tidak tersedia versi lain