Tesis
Pelatihan Fire And Rescue Dalam Meminimal Jumlah Korban Petugas Operasional Dinas Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
Dinas PKP Provinsi DKI Jakarta adalah instansi yang ditunjuk perundang-undangan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang penanggulangan kebakaran dan penyelamatan. Sebagai salah satu pelaksana di lapangan adalah petugas operasional yang lingkup kerjanya berhadapan dengan kondisi yang mengancam jiwa, maka pelatihan yang didapatkan oleh masing-masing petugas operasional harus mampu mencakup keselamatan jiwa petugas disamping keselamatan jiwa warga sipil korban kebakaran atau bencana. Latar belakang penelitian ini adalah petugas operasional yang menderita luka-luka dan meninggal dunia dalam bertugas harusnya dapat dihindari apabila petugas operasional yang bertugas tersebut memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewaspadaan terhadap lokasi kebakaran ataupun bencana yang menjadi bagian dari lingkup kerja mereka. Atas dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan fokus permasalahan Bagaimana Pelatihan Fire and Rescue Dalam Meminimalisir Jumlah Korban Petugas Operasional Dinas PKP Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta teknik pengumpulan data melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelatihan dalam meminimalisir jumlah korban petugas operasional Dinas PKP Provinsi DKI Jakarta dengan tiga apek penelitian yaitu kualitas, kuantitas dan kepuasan pegawai. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelatihan dalam meminimalisir jumlah korban petugas operasional Dinas PKP Provinsi DKI Jakarta sudah berhasil mengurangi jumlah korban petugas operasional. Walaupun tidak semua prinsip-prinsip pelatihan dapat diterapkan di lokasi kebakaran atau bencana namun petugas operasional dapat mengambil tindakan-tindakan terukur untuk mengatasi masalah yang terjadi di lokasi kebararan atau bencana. Pelatihan yang telah diikuti oleh petugas operasional dinilai oleh para key informant sudah cukup baik dan materi pelatihan sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan, dengan beberapa catatan yang harus diperhatikan seperti jumlah instruktur, jadwal pelatihan dan alat-alat peraga pelatihan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan melalui pengumpulan data, maka penulis memberi saran antara lain materi pelatihan agar lebih bervariasi terutama pada studi kasus kebakaran yang bisa menjadi gambaran bagi para peserta pelatihan, menambah jumlah instruktur dengan mengalihtugaskan petugas operasional senior, dan Pusdiklatkar Provinsi DKI Jakarta agar membuat program evaluasi pelatihan secara berkala, tidak hanya satu kali setelah pelatihan tertentu saja.
Tidak tersedia versi lain