Tesis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Penganggaran Berbasis Kinerja Pada Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan penganggaran berbasis kinerja pada satuan kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dilihat dari faktor komunikasi, sumberdaya, disposisi atau sikap dan struktur birokrasi. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara, observasi dan telaah dokumen. Ada empat faktor yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: komunikasi, sumberdaya, disposisi atau sikap dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penganggaran berbasis kinerja pada satuan kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan telah efektif didukung oleh faktor disposisi atau sikap sedangkan untuk faktor komunikasi, sumberdaya, dan struktur birokrasi belum efektif mendukung. Disarankan bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan perlu untuk memperkuat komunikasi antara pembuat kebijakan dengan para pelaksana kebijakan; perlu adanya sosialisasi terkait penganggaran berbasis kinerja yang melibatkan seluruh pelaksana kebijakan, melakukan penerimaan sumberdaya manusia yang baru melalui penerimaan staf dari lintas program maupun dari UPT maupun dinkes yang sesuai dengan kebutuhan, informasi dan wewenang harus diberikan secara cepat, tepat dan jelas agar para pelaksana kebijakan dapat menjalankan informasi dan wewenang sesuai dengan sasaran yang di inginkan oleh organisasi, dan SOP harus segera dibuat, disosialisasikan dan dilaksanakan.
Tidak tersedia versi lain