Tesis
Pengaruh Motivasi, Kesejahteraan Dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Direktorat Lalu Lintas Dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Direktorat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, (2) Mengetahui Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Direktorat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, (3) Mengetahui Pengaruh Semangat Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Direktorat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, (4) Mengetahui Pengaruh Motivasi, kesejahteraan dan semangat kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai Pegawai Pada Direktorat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif dalam bentuk correlation studies. Penelitian dilakukan pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan dengan populasi seluruh staf atau pejabat non struktural di lingkungan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan yang berjumlah 200 pegawai, sampel dalam penelitian yang diambil berjumlah 101 pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, dimana seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh motivasi (X 1 ), kesejahteraan kerja (X 2 ), dan semangat kerja (X )baik secara sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama, terhadap kinerja pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, maka digunakan analisis regresi dan korelasi Pearson. 3 Hasil pengujian menunjukkan bahwa : (1)Adanya pengaruh positif dan relatif kuat antara Motivasi (X ) dengan Kinerja Pegawai (Y) pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api memberikan nilai yang positif , bahwa motivasi kerja pegawai dalam lingkungan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api yang menjadi pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, sekaligus membuktikan adanya peningkatan pada kinerja pegawai ketika motivasi diterima oleh atasan semakin intens terhadap bawahanny. Membuktikan bahwa motivasi yang merupakan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu atau tindakan yang mengarah pada suatu tujuan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja individu. (2)Adanya pengaruh kesejahteraan kerja yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang diberikan di lingkungan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api dengan mempertahakan dan mempebaiki kondisi fisik dan mental pegawai, maka kinerja pegawai-nya juga akan semakin membaik. Sebaliknya, semakin buruk kesejahteraan kerja yang diberikan di lingkungan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, maka kinerja pegawai-nya juga akan semakin memburuk. (3)Adanya korelasi yang positif dan kuat antara Semangat Kerja (X 3 1 ) dengan kinerja pegawai (Y) pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api dengan menerapkan disiplin kepada pegawai. bahwa semakin baik Semangat Kerja maka kinerja pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api juga akan semakin baik. Sebaliknya, semakin buruk Semangat Kerja maka kinerja pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api juga akan semakin buruk. (4) Adanya korelasi yang positif dan kuat antara Motivasi (X 1 ), Kesejahteraan Kerja (X 2 ) dan Semangat Kerja (X ) dengan kinerja pegawai (Y) pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, bahwa semakin banyak Motivasi, kesejahteraan kerja dan Semangat Kerja yang diberikan kepada pegawai, maka kinerja pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api juga akan semakin membaik. Sebaliknya, semakin buruk Motivasi, kesejahteraan kerja dan Semangat Kerja maka kinerja pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api. Adapun saran yang diberikan untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenetrian Perhubungan adalah agar : (1) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap seluruh pegawai Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan diketahui bahwa berkaitan dengan variabel kinerja, maka dapat diketahui bahwa indikator yang paling lemah adalah faktor pesonal atau individual, khususnya terkait keterampilan kerja. Sehubungan dengan hal tersebut maka disarankan agar para pegawai lebih sering diikutsertakan dalam pendidikan pelatihan pelatihan seperti perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervise, serta evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api (2) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap seluruh pegawai Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan diketahui bahwa berkaitan dengan variabel motivasi, maka dapat diketahui bahwa indikator yang paling lemah adalah yang berkaitan dengan adanya keinginan pegawai untuk melakukan suatu kegiatan positif untuk memajukan organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka 3 disarankan untuk pegawai lebih meningkatkan peran dalam melakukan sesuatu seperti mengarahkan diri sendiri, mendorong perilaku diri sendiri kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya memajukan organisasi (3) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap seluruh pegawai Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan dapat diketahui bahwa berkaitan dengan variabel kesejahteraan kerja, maka indikator yang paling lemah adalah yang berkaitan dengan adanya pemberian kesejahteraan kerja pegawai. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disarankan kepada seluruh pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan untuk lebih bijak dan adil dalam memberikan imbalan baik finansial maupun non finansial yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan pegawai (4) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap seluruh pegawai Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan dapat diketahui bahwa berkaitan dengan variabel semangat kerja, indikator yang paling lemah adalah absensi khususnya tekait dengan adanya penurunan semangat kerja yang berdampak pada tingkat absensi pegawai hingga tingkat disiplin dalam pekerjaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disarankan kepada seluruh pegawai pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan agar lebih meningkatkan kedisiplinan, kreativitas pegawai, dan sikap minat kerja lebih di tingkatkan lagi dalam bekerja, bila perlu memberikan sanksi tegas oleh pimpinan kepada pegawai yang rekap absensinya buruk.
Tidak tersedia versi lain