Tesis
Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukit Tinggi Provinsi Sumatera Barat
Kinerja aparatur adalah prestasi kerja yang dihasilkan oleh seorang Pegawai Negeri Sipil, baik secara kualitas maupun kuantitas terkait dengan pelaksanaan pekerjan yang merupakan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah kompetensi dan kompensasi. Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tugas pokok dan fungsinya dengan dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompensasi adalah keseluruhan imbalan jasa yang diterima oleh anggota organisasi sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi, baik berbentuk gaji, insentif maupun tunjangan dan lain-lain. Dalam era globalisasi saat ini eksistensi sumber daya manusia merupakan faktor utama yang akan menentukan kemana organisasi dan apa yang hendak dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang. Manusia sebagai motor penggerak organisasi memiliki peranan yang sangat menentukan untuk mengelola segala sumber-sumber daya organisasi lainnya. Untuk itu organisasi memerlukan sumber daya manusia yang benar-benar kompeten dan memiliki keinginan untuk menghasilkan output yang terbaik. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah kinerja aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, yang selanjutnya akan peneliti tinjau dari sudut pandang kompetensi dan kompensasi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh antara kompetensi dan kompensasi terhadap kinerja aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah para Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, berjumlah sebanyak 51 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif asosiatif kausalitas. Untuk mendapatkan data hasil penelitian yang akurat, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner guna memperoleh data primer dan melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder sebagai pelengkap dan pendukung hasil penelitian. Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan ujicoba instrumen penelitian kepada sebanyak 20 orang Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas atas keseluruhan butir-butir instrumen, ternyata valid dan reliabel untuk selanjutnya digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian. Tahapan selanjutnya peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden penelitian yakni Pegawai Negeri sipil yang bekerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi. Setelah data penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan data penelitian berupa uji validitas dan reliabilitas data dengan mempedomani nilai alpha cronbach. Tahapan selanjutnya peneliti melakukan pengujian persyaratan analisis berupa uji normalitas dan homogenitas data penelitian, pengujian hipotesis yang terdiri dari analisis regresi diikuti oleh uji linieritas dan keberartian regresi, analisis korelasi dan determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi terhadap kinerja aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi, namun pada tingkatan rendah. Sedangkan kompensasi terhadap kinerja aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi, pengaruhnya juga positif dan signifikan berada pada tingkatan sedang. Berkaitan dengan pengaruh dan hubungan secara bersama-sama antara kompetensi dan kompensasi terhadap kinerja aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi, terlihat juga positif dan signifikan berada pada tingkatan sedang. Menindaklanjuti hasil penelitian yang dilakukan tersebut, peneliti memberikan beberapa saran kepada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi, antara lain : 1. Badan Kepegawaian Daerah Kota Bukittinggi harus membuat uraian atau rincian pekerjaan bagi seluruh staf yang ada dalam rangka peningkatan kinerja aparaturnya sebagai dasar penentuan standar kerja, beban tugas dan target yang harus dicapai oleh masing-masing pegawai. 2. Dalam menempatkan seseorang pada suatu jabatan harus mengutamakan kompetensi yang melekat pada diri pegawai, meskipun seseorang yang akan dipromosikan tersebut adalah perintah pimpinan. 3. Tunjangan Profesi agar ditinjau ulang karena penetapan indikator sebagai tolak ukur pembayarannya belum didasarkan pada kinerja seseorang dan belum mencerminkan prinsip keadilan internal (Internal Equity). 4. Konsep tunjangan profesi yang semula merupakan tambahan penghasilan bagi pegawai diubah menjadi insentif, dengan menetapkan standar pembayarannya adalah kinerja nyata (real) pegawai.
Tidak tersedia versi lain