Skripsi
Pengaruh Tunjangan Kinerja Terhadap Disiplin Di Lingkungan Biro Umum Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia
Salah satu tujuan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara RI adalah mewujudkan lembaga Kementerian Sekretariat Negara yang bersih, efektif, efisien, profesional, dan transparan serta mampu memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan negara dan pemerintah secara cepat, tepat, akurat dan akuntabel. Tunjangan kinerja bagi PNS selalu dikaitkan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga. Begitu pula yang terjadi di lingkungan Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara RI. Usaha meningkatkan disiplin pegawai sebagai salah satu bentuk implementasi reformasi birokrasi bidang sumber daya manusia diwujudkan melalui kebijakan yang ditempuh Kementerian Sekretariat Negara RI yaitu dengan digulirkannya Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2009 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet yang kemudian dituangkan dalam ketentuan teknis melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara RI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tunjangan kinerja terhadap disiplin pegawai dengan indikator-indikator yang mempengaruhi di lingkungan Biro Umum Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara. Variabel yang diteliti adalah tingkat kedisiplinan pegawai terhadap tunjangan kinerja yang diterima. Adapun indikator-indikator yang diukur dalam penelitian ini variabel tunjangan kinerja yaitu komunikasi, dukungan pejabat yang lebih tinggi, keadilan, layak dan wajar. Sedangkan indikator dari variabel disiplin yaitu ketepatan waktu dan kehadiran, ketaatan pada peraturan, rasa tanggung jawab dan keteladanan pimpinan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian asosiatif dengan paradigma studi asosiatif kausalitas serta pendekatan survey. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi ix kepustakaan dan penyebaran kuesioner kepada 41 responden. Sedangkan teknik analisis data yang dipakai adalah teknik statistik deskriptif dengan basis data yang dikuantifikasikan atau diangkakan kemudian dari hasil pengolahan data tersebut hasilnya akan dibuat dalam bentuk tabel frekuensi, selanjutnya penulis akan memberikan interpretasi berdasarkan data yang ada dan akhirnya mengukur tingkat disiplin terhadap pemberian tunjangan kinerja yang diberikan dari indikator-indikator yang akan diukur berdasarkan rumus yang telah ditetapkan. Hasil penelitian berdasarkan data program SPSS version 19 adalah sebagai berikut: Adanya pengaruh positif pada variabel tunjangan kinerja (X) terhadap variabel disiplin (Y). Hal ini didasari atas hasil perhitungan yang didapat bahwa keeratan/kekuatan hubungan tersebut ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,750 sedangkan koefisien determinasi tunjangan kinerja terhadap disiplin sebesar 0,563. Nilai ini berarti bahwa sumbangan tunjangan kinerja terhadap naik turunnya disiplin pegawai adalah sebesar 56,3% Persamaan regresi untuk hubungan (Y) atas (X) diperoleh persamaan garis Y=27,318+0,517X artinya ada pengaruh positif setiap kenaikan variabel X berakibat pada kenaikan variabel Y Besarnya kenaikan atau penurunan tersebut rata-rata sebesar 0,517 pada konstanta 27,318. Maka, semakin tinggi tunjangan kinerja yang diberikan akan semakin tinggi disiplin pegawai. Sedangkan hipotesis penelitian ada pengaruh positif yang signifikan tunjangan kinerja terhadap disiplin di lingkungan Biro Umum Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara RI. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima atau t hitung > t tabel ;. (7,082 > 2,023). Hal lain diperkuat dari hasil data mengenai pelanggaran disiplin antara tahun 2012 dengan 2013 ada pengaruh kuat bahwa dengan adanya tunjangan kinerja naik maka tingkat pelanggaran disiplin semakin menurun. Untuk itu penulis menyarankan: 1. Sarana atau media komunikasi secara online dan/atau berupa jurnal maupun buletin agar sosialisasi peraturan dalam berjalan dengan baik. 2. Peranan dan dukungan pejabat lebih tinggi dalam memegang komitmen memberikan bimbingan agar tidak terjadi banyak pelanggaran disiplin. 3. Ketegasan dan kerjasama para pimpinan untuk mengevaluasi kebijakan dan membina para pegawai dalam penegakkan disiplin. 4. Penghargaan kepada para setiap pegawai yang memiliki kemampuan dan berkinerja baik dengan berupa tambahan finansial maupun non finansial.
Tidak tersedia versi lain