Skripsi
Strategi Pengembangan Kompetensi Jabatan Operator Komunikasi di Kantor Pusat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Republik Indonesia
Badan nasional pencarian dan pertolongan (BASARNAS) di kantor pusat Jakarta memiliki jabatan operator komunikasi yang telah mengikuti penilaian kompetensi dan potensi CACT BKN, hasil dari penilaian tersebut melihatkan bahwa jabatan operator komunikasi masih mendapatkan hasil penilaian dibawah optimal. Maka dari itu perlu diketahui strategi apa yang dilakukan BASARNAS untuk meningkatkan pengembangan kompetensi jabatan tersebut dari bentuk pelatihan klasikal atau nonklasikal. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa BASARNAS sudah merancang penelitian klasikal dengan mengikuti program pelatihan yang disediakan oleh purat pelatihan ESQ Leadership training dengan fokus materi core value ASN (BERAKHLAK) untuk meningkatkan kompetensi manajerial dan sosial kultural pegawai yang setelah itu baru menyusun pengembangan kompetensi teknis pegawai. Pada pelatihan nonklasikal BASARNAS baru pada tahap pemetaan jadi belum ada tindak lanjut dalam pelatihan tersebut. Saran dari peneliti yaitu pelatihan klasikal: membuat kegiatan seminar dengan narasumber pegawai yang memiliki kompetensi optimal, membuat bimtek dengan narasumber operator komunikasi yang bertugas di kantor UPT, melakukan sosialisasi minimal 3 bulan sekali. Pada pelatihan nonklasikal: menyediakan e-learning, memaksimalkan coaching dan mentoring, melakukan pembelajaran jarak jauh dengan pemanfaatan platform youtube dan zoom.
Tidak tersedia versi lain