Skripsi
Praktek Employee Engagement Pada Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Keuangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek employee engagement di lingkungan Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Aspek penelitian yang diteliti yaitu kebanggaan terhadap pekerjaan dan tempat kerja, kepuasan terhadap kepemimpinan, kesempatan untuk berkinerja dengan baik, kepuasan terhadap pengakuan yang diberikan, prospek terhadap perkembangan personal dan profesional dimasa depan, dan lingkungan kerja yang positif dengan fokus kepada kerja tim. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui tahap reduksi, penyajian dan verifikasi data. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa praktek employee engagement di PPSDM menekankan pada poin penting bahwa pegawai mempunyai pengalaman dan kesan-kesan psikologis tertentu terhadap organisasi, atasan langsung mempunyai kemampuan untuk membuat situasi dan kondisi yang mendukung bertumbuhnya engagement. Pegawai PPSDM dapat menyatakan kebanggaannya terhadap pekerjaannya dan menyatakan kepuasannya terhadap kinerja atasan. Kesempatan berkinerja baik ada kalanya terhambat oleh kurangnya perlengkapan. Pegawai PPSDM memperoleh pengakuan cukup. Pemberian upah belum sepenuhnya diberikan berdasarkan sistem merit namun mekanismenya sudah dilakukan sesuai dengan sistem merit. Prospek terhadap perkembangan personal dan profesional dimasa depan terbuka luas. Secara emosional dan rasional vii pegawai mengalami kenyamanan untuk bertahan dalam organisasi. Semangat kerja tim dan kerjasama pada level bidang menunjukkan interaksi yang bersinergi. Pada level antar bidang, pegawai merasakan perlu adanya kerja tim yang lebih baik. Saran yang diberikan yaitu kebanggaan pegawai merupakan sesuatu yang bersifat emosional dan bisa mengalami perubahan dengan cepat. Dengan menjaganya berarti organisasi dapat memelihara engagement dengan baik. Kebanggaan pegawai yang mempunyai kompetensi tinggi dapat ditingkatkan dengan memberikan tantangan dengan memberikan pekerjaan dengan level yang lebih tinggi dari yang lain. Menjaga konsistensi terhadap gaya kepemimpinan. Sistem merit harus menjadi alat untuk mengakomodir pegawai yang mempunyai prestasi. Menginisiasi mekanisme penyelesaian konflik internal. Membuat prioritas dan keperluan mendesak lainnya terkait dengan pelaksanaan diklat yang informatif. Menginformasikan jam diklat per pegawai secara aktual. Dengan mengetahuinya, pegawai akan mampu menelaah keperluan-keperluan mana yang menjadi prioritas. Kondisi pegawai yang merasa terombang-ambing juga dapat terpuaskan. Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk berbagi pengetahuan sebagai upaya memberikan penghargaan (sharing knowledge). Menambah aktivitas pekerjaan yang dapat dijalankan bersama.
Tidak tersedia versi lain