Tesis
Analisis Pemberdayaan Aparatur Dalam Meningkatkan Kinerja Pada Sekretariat Komisi I Guna Menunjang Kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI)
Pada dasarnya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Sekretariat Komisi I DPR RI adalah pelimpahan sebagian wewenang dan tanggung jawab Sekretaris Jenderal DPR RI berdasarkan Peraturan Presiden No. 23 Tahun 2005 tentang organisasi Sekretariat Jenderal DPR-RI dinyatakan bahwa : “Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Setjen DPR RI) adalah Aparatur Pemerintah yang di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan DPR- RI”. Selanjutnya Sekretariat Komisi I DPR RI sebagai element service yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menunjang kegiatan anggota Dewan di Komisi I DPR RI dalam bentuk dukungan teknis, administratif, dan keahlian. Dalam memberikan dukungan teknis, administratif, dan keahlian di Sekretariat Komisi I DPR RI diperlukan tenaga (aparatur) yang telah diberdayakan, tanpa tenaga yang telah diberdayakan tak mungkin akan dapat dicapai kinerja yang maksimal, mengingat bentuk kegiatan di lingkungan Sekretariat Komisi I DPR RI sangat bervariasi, strategis, dan penting, karena Komisi I DPR RI bermitra kerja dengan Menteri Pertahanan, dan Menteri Luar Negeri, dalam skenario triumvirat yang akan melaksanakan tugas kepresidenan apabila Presiden dan Wakil Presiden berhalangan tetap secara bersamaan. Adapun fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan pertanyaan bagaimana Pemberdayaan Aparatur dilaksanakan dan mengapa kinerja aparatur pada Sekretariat Komisi I DPR RI perlu ditingkatkan ?. Selanjutnya untuk mendukung pemberdayaan aparatur dalam rangka peningkatan profesionalitas aparatur diperlukan 2 (dua) konsep kunci yaitu Pemberdayaan Aparatur dan Kinerja untuk diterapkan kepada aparatur dalam rangka melaksanakan tugas yang di delegasikan pada Sekretariat Komisi I DPR RI. Metodologi penelitian menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realita sosial yang terjadi dalam objek penelitian. Temuan penelitian berdasarkan keterangan informan terdapat adanya gap perlu langkah-langkah perbaikan dimasa yang akan datang bila dilihat dari aspek kinerja Sekretariat Komisi I DPR RI mengenai kemampuan/ability yang memerlukan intelektualitas dan phisik yang tinggi, dan aparatur dituntut lebih prima, sesuai dengan beratnya beban tugas yang diemban, apabila kurangnya supporting system dari atasan yang lebih berwenang di Setjen DPR RI maka tentunya akan terjadinya penurunan intelektualitas dan phisik. Begitu pula aspek kinerja Set. Komisi I DPR RI mengenai peluang/kesempatan (opportunity) perlu diberikan kesempatan untuk melakukan berbagai koordinasi terpadu viii yang diberikan pada atasan yang lebih berwenang melalui satu supporting system dengan agenda yang terjadwal untuk menghilangkan berbagai kendala yang mungkin akan timbul. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian diatas dapat di rekomendasikan beberapa saran sebagai berikut : Pertama, Mengingat pemberdayaan aparatur belum sepenuhnya diberdayakan sedangkan Set. Komisi I DPR RI memiliki peran dan tugas yang sangat bervariasi, strategis, dan penting, dan sebagai pendukung kegiatan Dewan maka perlu dilakukan oleh pejabat yang berwenang dengan cara melakukan peningkatan kompetensi aparatur melalui pendidikan formal dan informal terhadap apa yang ditetapkan dalam job description dan pelimpahan wewenang yang ada guna menghindari adanya ketidakmampuan aparatur dalam menghadapi tugas sebagaimana dimaksud. Kedua, Mengingat inisiatif yang dilakukan oleh aparatur Set. Komisi I DPR RI belum sepenuhnya dapat diwujudkan maka untuk itu pejabat yang berwenang memberikan kebebasan kepada aparatur (staf) untuk mengembangkan inisiatif yang tidak dibatasi oleh prosedur yang telah ditentukan. Selain itu perlu adanya pemberian reward kepada aparatur atas kinerja yang telah dilakukan dengan baik. Sehubungan dengan itu pejabat yang terlibat perlu memperbanyak diskusi kepada aparatur (staf) untuk menggali kemungkinan- kemungkinan adanya adanya ide-ide baru yang diharapkan sebagai masukan dalam menghadapi kegiatan Dewan. Ketiga, Mengenai sub aspek kemampuan (ability) dalam aspek kinerja aparatur di Set. Komisi I DPR RI sangat bervariasi dan berbeda-beda bila dilihat dari sisi background pendidikannya, tentunya masih perlu ditingkatkan kemampuan berdasarkan ability aparatur melalui diklat keahlian. Keempat, Berkenaan dengan sub aspek motivasi dalam aspek kinerja, aparatur Set. Komisi I DPR masih perlu dilakukan dengan memberikan motivasi untuk menggairahkan semangat kerja melalui berbagai pertemuan maka disarankan kepada pejabat yang berwenang memperbanyak melakukan diskusi secara terbuka. Kelima, Sehubungan dengan sub aspek peluang atau kesempatan (opportunity) dalam aspek kinerja masih perlu ditingkatkan dengan memperbanyak melakukan koordinasi baik dilihat dari koordinasi vertikal, horizontal maupun diagonal melalui satu jadwal koordinasi terpadu yang terencana.
Tidak tersedia versi lain