Skripsi
Analisis Pengaruh Pemberdayaan Perempuan Terhadap Peningkatan Kualitas Diri Pegawai Negeri Sipil (PNS) Perempuan Di Likungan Sekretariat Utama Badan Pusat Statistik Pusat Tahun 2015
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 menyatakan bahwa setiap Warga Negara Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam pekerjaan tanpa membedakan jenis kelamin. Di BPS Pusat, hal ini nampak dari komposisi berimbang antara PNS laki-laki dan perempuan. Tetapi jika dilihat menurut jabatannya, terlihat proporsi yang tidak berimbang, dimana lebih dari 50 persen posisi jabatan Eselon III ke atas diduduki oleh PNS laki-laki dan mayoritas PNS perempuan di BPS Pusat hanya dipercaya untuk memegang pekerjaan yang bersifat administratif. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa meskipun secara kuantitas partisipasi perempuan dalam pekerjaan mengalami peningkatan, namun belum menyentuh pada peningkatan kualitasnya. Ketidakseimbangan karir di BPS Pusat ini menunjukkan adanya fenomena glass ceiling yang berkaitan dengan isu ketidaksetaraan gender. Fenomena ini dapat diukur dengan Analisis Kerangka Pemberdayaan Longwe, dimana pemberdayaan perempuan memiliki keterkaitan yang tinggi dengan peningkatan kualitas mereka dalam bidang pekerjaan yang ditekuninya Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran umum dari variabel pemberdayaan PNS perempuan dan peningkatan kualitas diri PNS perempuan di viii lingkungan SESTAMA BPS Pusat tahun 2015, serta untuk mengetahui hubungan dan kecenderungan kedua variabel tersebut. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pemberdayaan PNS perempuan dan peningkatan kualitas diri PNS perempuan. Dimana variabel pemberdayaan PNS perempuan disusun dari dimensi kesejahteraan, akses, kesadaran, partisipasi, dan kontrol yang dikembangkan oleh Longwe. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan sampel sebanyak 67 responden dari 10 Unit Kerja Eselon III yang dipilih dengan dengan Metode One Stage Cluster, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik Simple Random Sampling dan seluruh responden diteliti dengan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Logistik untuk mengetahui gambaran umum, hubungan, dan kecenderungan kedua variabel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki persepsi tinggi terkait pemberdayaan PNS perempuan yang dilakukan lingkungan SESTAMA BPS Pusat, serta memiliki keinginan tinggi untuk meningkatkan kualitas dirinya. Dan secara statistik, tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut, namun kecenderungan untuk memiliki tingkat peningkatan kualitas diri tinggi akan lebih banyak dimiliki oleh responden yang memiliki persepsi tinggi terkait tingkat pemberdayaan PNS perempuan di tempatnya bekerja. Karena peningkatan kualitas PNS perempuan akan semakin tinggi jika diberdayakan secara optimal, meskipun tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik, maka BPS diharapkan dapat menerapkan konsep pemberdayaan yang bukan dengan pendekatan gender, tetapi kompetensi. Jadi, BPS diharapkan dapat memberdayakan kompetensi pegawainya untuk dapat meningkatkan kualitasnya, baik laki-laki maupun perempuan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas BPS lembaga penyedia data dan informasi statistik terpercaya untuk semua.
Tidak tersedia versi lain