Tesis
Pengaruh Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Dan Pengembangan Karir Pegawai Terhadap Kinerja Organisasi Pada Pusat Riset Perikanan Tangkap
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kompetensi PNS (X ) dan Pengembangan Karir (X ) secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi (Y) pada Pusat Riset Perikanan Tangkap. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PNS Pusat Riset Perikanan Tangkap berdasarkan data bulan September 2009 yang diketahui berjumlah 59 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey dan menggunakan paradigma studi, assosiatif kausalitas, dengan menggunakan tiga variabel yaitu Kompetensi PNS (X ), Pengembangan Karir PNS (X 2 1 ) dan Kinerja Organisasi (Y). Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara serta telaah dokumen. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS diketahui secara parsial pengaruh variabel kompetensi PNS terhadap kinerja organisasi adalah R = 0,750. Sedangkan pengaruh secara parsial pengaruh variabel pengembangan karier terhadap kinerja organisasi adalah R = 0,648. Pengaruh kedua variabel (kompetensi PNS dan pengembangan karier) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja organisasi (Y) adalah kuat (R = 0,791). Besarnya kontribusi (koefisien determinasi) antara variabel kompetensi PNS (X 1 ) dan pengembangan karier (X ) secara bersama-sama terhadap variabel kinerja organisasi (Y) adalah sebesar 0,626 (R 2 = 0,626). Ini berarti sebesar 62,6% yang mempengaruhi kinerja organisasi adalah kompetensi PNS dan pengembangan karier sedangkan sisanya sebesar 37,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Pengaruh kompetensi PNS (X 1 Square ) terhadap kinerja organisasi (Y) diperoleh persamaan regresi sederhana adalah : Y = 30,833 + 0,637X 1 . Artinya jika tidak ada variabel kompetensi PNS maka kinerja organisasi hanya mencapai 30,833. Sebaliknya jika hanya variabel kompetensi PNS saja yang dilakukan maka setiap peningkatan pada kompetensi satu skor saja akan meningkatkan skor kinerja organisasi sebesar 1 0,637. Pengaruh pengembangan karier (X ) terhadap kinerja organisasi (Y) diperoleh persamaan regresi sederhana adalah : Y = 27,278 + 0,650X 2 . Artinya jika tidak ada variabel pengembangan karier maka kinerja organisasi hanya mencapai 27,278. Sebaliknya jika hanya variabel pengembangan karier saja yang dilakukan maka setiap peningkatan pada pengembangan karier satu skor saja akan meningkatkan skor kinerja organisasi sebesar 0,650. Pengaruh variabel kompetensi PNS dan pengembangan karier terhadap kinerja organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi berganda : Y = 18,384 + 0,479X 1 + 0,315X 2 2 . Ini menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel kompetensi PNS dan pengembangan karier maka kinerja organisasi hanya mencapai 18,384. Sebaliknya jika hanya variabel kompetensi PNS (X ) saja yang dilakukan tanpa adanya variabel pengembangan karier (X dianggap konstan), maka setiap peningkatan pada kompetensi PNS satu skor saja akan meningkatkan skor kinerja organisasi (Y) sebesar 0,479. Demikian pula jika kompetensi PNS (X 2 ) dianggap konstan, maka peningkatan pengembangan karier (X ) satu skor saja maka akan meningkatkan kinerja organisasi (Y) sebesar 0,315. 2 Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi PNS dan pengembangan karir pegawai secara bersama-sama terhadap kinerja organisasi pada Pusat Riset Perikanan Tangkap. Kompetensi harus senantiasa ditingkatkan terutama dalam aspek-aspek pengetahuan dan keterampilan. Kedua aspek ini merupakan karakteristik kompetensi yang sangat penting dan kompleks, karena dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik maka PNS dapat melaksanakan tugas jabatannya secara profesionalisme, efektif dan efisien. Pengembangan karier dapat dilakukan masing-masing individu diantaranya dengan prestasi kerja, exposure, permintaan berhenti, kegiatan organisasional, mentor dan sponsors dan kesempatan-kesempatan untuk tumbuh. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan individu (PNS) untuk memajukan kariernya dalam organisasi. Prestasi kerja merupakan kegiatan yang paling penting untuk memajukan karier karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karier lainnya. Untuk itu diperlukan peningkatan prestasi kerja secara berkesinambungan agar dapat tercapainya pengembangan karier seorang PNS. Diperlukan peningkatan kinerja organisasi terutama pada indikator-indikator input (masukan), proses, output (keluaran). Input (masukan) dapat dijadikan tolok ukur yang digunakan untuk perbandingan dengan lembaga-lembaga lain yang relevan, proses untuk mengolah masukan menjadi keluaran, dan output (keluaran) untuk mengatur keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan lingkup dan sifat instansi. Ketiga indikator ini dapat dijadikan tolok ukur pengembangan kinerja organisasi.
Tidak tersedia versi lain