Skripsi
Penerapan Balanced Scorecard Dari Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Jakarta Melawai
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Balanced Scorecard dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada PT Bank Tabungan Negara Cabang Jakarta Melawai. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus, sedangkan instrument penelitian yang digunakan terdiri dari pedoman telah dokumen, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada sejumlah responden. Dalam penelitian ini penulis meneliti aspek-aspek Balance Scorecard dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu aspek kapabilitas pegawai yang merupakan jumlah pelaksanaan coaching pegawai sesuai jadwal dan motivasi, pemberdayaan dan keselarasan yang merupakan penerapan dari culture assessment index. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan Balance Scorecard dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara kesulurahan sudah dilaksanakan dengan baik. Dilihat dari aspek kapabilitas pegawai, berdasarkan hasil wawancara dan telaah dokumen pelaksanaan coaching pegawai sudah sesuai dengan jadwal ditunjukkan oleh pelaksanaan viii roleplay oleh staf frontliner rutin dilaksanakan. Berdasarkan hasil pernyatan dari kuesioner tertutup, 64% menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap pelaksanaan coaching pegawai sesuai dengan jadwal. Dari aspek motivasi, pemberdayaan dan keselarasan, hasil wawancara dan telaah dokumen menunjukkan bahwa pelaksanaan culture assessment index sudah dijalankan dengan baik. seluruh pegawai sudah melaksanakan KBK atau Kegiatan Briefing Kelompok di tiap outlet maupun unit kerja. Hal tersebut diperkuat dengan hasil pernyataan dari kuesioner tertutup yang menyatakan setuju dan sangat setuju atas penerapan budaya perusahaan yang sudah dijalankan dengan baik sebesar 62,67% Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran-saran terhadap penerapan Balanced Scorecard sebagai berikut : 1. Pada pelaksanaan coaching pegawai dari aspek kapabilitas pegawai sebaiknya melakukan coaching disetiap unit kerja secara berkala dan menyeluruh. Manajemen Bank BTN Jakarta Melawai sebaiknya melakukan evaluasi dari hasil coaching secara berkala dan menentukan program-program training apa saja yang belum dilaksanakan dan akan segera dilaksanakan oleh karyawan selain karyawan frontliner. 2. Pada penerapan culture assessment index dari aspek motivasi, pemberdayaan dan keselarasan sebaiknya pelaksanaan budaya perusahaan lebih dimonitoring kembali dalam pelaksanaannya di tiap unit kerja. Penanaman nilai-nilai budaya perusahaan harus melekat pada seluruh pegawai dengan memahami visi dan misi Bank BTN serta memahami buku panduan budaya perusahaan.
Tidak tersedia versi lain