Skripsi
Perancangan Ruang Kerja Instalasi Biomolekular Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Ditinjau Dari Teori Ergonomi
Ruang kerja sebagai lokasi suatu produksi memiliki problematika utama yaitu pengaturan komponen-komponen yang terlibat dalam kegiatan produksi. Perancangan ruang kerja dengan pendekatan ergonomis haruslah mempertimbangkan banyak aspek dari berbagai disiplin atau spesialis keahlian antara lain; studi metode kerja, anthropologi fisik, tata letak fasilitas & pengaturan ruang kerja, work physiologi (faal kerja) & biomechanic, keselamatan & kesehatan kerja, maintability, hubungan dan perilaku manusia dan pengukuran waktu kerja & lain-lain. Dalam perancangan ruang kerja Instalasi Biomolekular mengacu pada pedoman praktik laboratorium yang baik dari Departemen Kesehatan serta Laboratory Biosafety Manual Edisi Tiga tahun 2014 dari WHO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perancangan ruang kerja Instalasi Biomolekular berdasarkan teori Ergonomi. Aspek yang diteliti adalah studi metode, kerja tata letak fasilitas & pengaturan ruang kerja dan keselamatan & kesehatan kerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan key informan yang bekerja di laboratorium sehingga mengetahui keadaan sebenarnya. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknis analisis deskriptif dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dan didukung dengan hasil observasi dilapangan. Selanjutnya peneliti akan memberikan interpretasi berdasarkan data yang ada dan akhirnya mengetahui bagaimana perancangan ruang kerja Instalasi Biomolekular berdasarkan teori ergonomi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan ruang kerja Instalasi Biomolekular belum sesuai dengan teori ergonomi. Fasilitas dan pengaturan ruang kerja seperti alat-alat dan bahan kerja belum diletakan dalam rak dan kursi laboratorium yang ada menggunakan kursi plastik. Penundaan pekerjaan disebabkan pembagian ruangan yang tidak tepat mengganggu proses kerja serta pemborosan energi petugas. Pencatatan dan pemeriksaan kondisi lingkungan belum seluruhnya tertulis sehingga tidak vi terpantau dengan baik. Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja belum lengkap terutama eyewash atau emergency shower. Untuk itu penulis menyarankan a. Sebaiknya tersedia kursi laboratorium yang ergonomi serta rak-rak untuk alat dan bahan agar petugas laboratorium dapat bekerja dengan nyaman. Adapun kursi dan rak yang dapat digunakan seperti pada gambar di lampiran. b. Sebaiknya perlu perancangan ulang ruangan kerja dan penempatan alat (instrument) di Instalasi Biomolekular agar petugas dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Serta penambahan pelatihan pemeriksaan dan pengoperasian alat untuk petugas laboratorium agar bisa mengikuti perkembangan ilmu terbaru dibidang Biomolekular. c. Pengawasan kesehatan secara berkala bagi petugas laboratorium dan kondisi lingkungandi Instalasi Biomolekular perlu menjadi perhatian dari pimpinan. Yang terpenting tersedianya alat keselamatan dan kesehatan kerja di Instalasi Biomolekular.
Tidak tersedia versi lain