Skripsi
Kinerja Pegawai Pengelola Arsip Pada Direktorat Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki Dan Aneka Kementerian Perindustrian
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pegawai pengelola arsip pada Direktorat Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka, Kementerian Perindustrian yang penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode telaah dokumen, observasi dan wawancara. Berikut hasil penelitian ini yaitu kinerja pegawai pengelola arsip pada Direktorat Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka, Kementerian Perindustrian belum sesuai dengan harapan, namun sudah mengalami perbaikan dan kemajuan terhadap pengelolaan arsip-arsipnya. Konsep obyek penelitiannya terfokus pada kinerja pegawai pengelola arsip yang ditinjau dari aspek pemahamanan atas tupoksi, inovasi, kecepatan kerja, keakuratan kerja dan kerjasama. Berdasarkan analisis data hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan, yaitu: 1. Pemahaman atas tupoksi, dimana pegawai sangat memahami tupoksinya namun akibat keterbatasan jumlah pegawai menyebabkan pegawai protokol harus merangkap sebagai pegawai pengelola arsip. 2. Inovasi, saat ini sebagian arsip dirubah menjadi file softcopy dengan menggunakan mesin scanner sebagai bagian dari inovasi. Sedangkan peningkatan kinerja pegawai pengelola arsip dapat dilakukan melalui diklat dan pelatihan pengelolaan arsip berbasis IT tapi belum terealisasi. 3. Kecepatan kerja dalam menemukan arsip terkendala oleh tumpang tindih tugas pegawai yang belum sesuai dengan tupoksi, belum adanya vii penguasaan pengelolaan arsip berbasis IT beserta sarana prasarana dan kurangnya kesadaran pegawai lain dalam menjaga arsip. 4. Keakuratan kerja dalam filing system belum dapat dilakukan secara optimal karena belum sesuai dengan kode klasifikasi arsip yang masih menggunakan sistem penomoran tanpa mengindahkan kategori arsip, serta terkendala penguasaan IT, sarana prasarana yang belum terfasilitasi, bahkan penyusutan arsip yang masih bergantung pada komando atasan masing-masing Subdirektorat. 5. Kerjasama dalam pengelolaan arsip pada Direktorat Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka melalui Subbagian Tata Usaha bahwa secara langsung tidak ada kerjasama dengan pihak ketiga. Dengan mengacu pada kesimpulan hasil penelitian tersebut, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Pemahaman atas tupoksi, perlunya penempatan pegawai sesuai tupoksi dan untuk mengatasi adanya tumpangtindih tugas dapat dengan menambah seorang pegawai yang mampu mengelola arsip secara baik. 2. Inovasi peningkatan kinerja pegawai pengelola arsip perlu didukung oleh adanya diklat dan pelatihan pengelolaan arsip berbasis IT. 3. Kecepatan kerja perlu didukung oleh penempatan pegawai yang dapat bekerja sesuai tupoksi dan kemampuan dalam menguasai pengelolaan arsip berbasis IT serta perlunya pemberlakuan kartu peminjaman arsip untuk mendukung kecepatan kerja dalam menemukan arsip. 4. Keakuratan kerja dalam pengelolaan arsip perlu menggunakan kode klasifikasi arsip sesuai prosedur tatakelola kearsipan Kementerian Perindustrian dan pelaksanaan penyusutan arsip harus sesuai JRA. 5. Kerjasama melalui diklat dan pelatihan perlu diselenggarakan secara kontinyu dan perlunya kerjasama dengan pihak ketiga sebagai bahan pertimbangan dalam mempermudah pengelolaan arsip berbasis IT.
Tidak tersedia versi lain