Tesis
Analisis Kinerja Personel Dalam Mendukung Optimalisasi Pencapaian Tujuan Organisasi Di Mako Akademi TNI
Dinamika reformasi birokrasi nasional pada realitasnya juga berdampak pada reformasi ditubuh TNI. Dinamika ini telah mendorong TNI untuk melaksanakan reformasi yang sama dalam rangka memposisikan diri secara tepat dan mengoptimalkan perannya dalam tatanan kehidupan nasional. Terutama sejak Remunerasi (tunjangan kinerja) diberikan kepada TNI yang diatur dalam Perpres R.I No 72 tahun 2010 ternyata juga menuntut prasyarat peningkatan kinerja dan disiplin personel TNI yang profesional.
Disinilah masalahnya,karena ternyata masih ditemukan faktor-faktor yang menghambat dalam upaya peningkatan profesionalisme TNI. Baik dalam aspek efisiensi, aspek efektivitas maupun aspek produktivitas kinerja personel. Kondisi permasalahan seperti ini juga ditemukan di Mako Akademi TNI. Setelah suatu organisasi terbentuk, maka pada umumnya tujuan yang ingin diharapkan adalah tercapainya kinerja yang optimal melalui upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen organisasi. Kenyataannya adalah banyak faktor yang turut mempengaruhi kualitas kinerja personel, diantaranya moral, motivasi dan komitmen.
Kinerja personel yang tinggi adalah juga kondisi kinerja yang diharapkan institusi Akademi TNI. Sebagai badan pelaksana pusat di tingkat Mabes TNI yang berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI, Akademi TNI bertugas menyelenggarakan pendidikan pertama Perwira TNI yang bersifat integratif dalam rangka menyiapkan kader Pimpinan TNI. Dengan kata lain bahwa untuk menyiapkan kader pimpinan TNI tersebut pastinya organisasi Akademi TNI memerlukan personel yang berkualitas terbaik, yang maksimal dan kompeten agar mampu melaksanakan tugasnya secara optimal.
Untuk menganalisis kinerja personel di Mako Akademi TNI, apakah kinerja personelnya sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi, penulis menggunakan teori kinerja yang dikemukakan oleh Prasetya Irawan, yakni meliputi aspek efisiensi, aspek efektivitas, dan aspek produktivitas. Teori ini dipilih karena dianggap paling relevan untuk menjelaskan permasalahan penelitian mengenai analisis kinerja personel di Mako Akademi TNI.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maksudnya untuk menggambarkan atau menjelaskan data hasil penelitian seperti apa adanya. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah tidak hanya menggambarkan sesuatu apa adanya, tetapi untuk menggali lebih dalam makna dari sesuatu itu.Peneliti adalah juga sebagai instrument kunci. Untuk menjadi instrument, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya,menganalisis, dan mengonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi. Pengumpulan data dengan teknik triangulasi adalah pengumpulan data yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data secara simultan, sehingga diperoleh data yang pasti.
Analisis data bersifat induktif. Setelah data dikumpulkan berdasarkan instrument yang digunakan yaitu data dan hasil wawancara. Analisis data berhubungan dengan pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah penataan data mentah, editing data, koding data, tabulating data. Dari hasil pengelolaan data tersebut kemudian ditafsirkan secara kualitas, artinya berupa kata-kata atau kalimat.
Kinerja adalah satu-satunya petunjuk yang dapat dipercayai untuk menyimpulkan apakah suatu organisasi sukses atau gagal, berprestasi atau tidak. Untuk mengkaji suatu kinerja diperlukan pemahaman secara keseluruhan. Kinerja organisasi secara keseluruhan dapat dipahami dengan baik apabila dipahami pula kinerja unit, dan kinerja personel. Temuan dalam penelitian ini antara lain bahwa kualitas kinerja personel yang ada saat ini di Mako Akademi TNI masih belum sesuai dengan harapan pimpinan. Masih ada personel yang tidak mampu melaksanakan tugasnya, bahkan sampai harus dikembalikan ke angkatannya untuk dibina kembali. Kondisi seperti ini dapat diakibatkan karena pengawakan personel yang masih tidak sesuai dengan kompetensi tuntutan jabatan yang ada. Sesuai dengan standard ukuran kinerja yang diatur di lingkungan TNI juga dapat disimpulkan bahwa aspek produktivitas, efektivitas dan efisiensi kinerja personel masih belum dapat terpenuhi. Kinerja personel masih dinilai belum baik, masih perlu ditingkatkan lagi.
Saran yang mendesak untuk dilaksanakan oleh pimpinan di Mako Akademi TNI adalah melaksanakan evaluasi atau penilaian kinerja bagi setiap personelnya secara rutin sehingga dapat diketahui kesesuaian kompetensi personel dengan tuntutan tanggungjawab tugas jabatannya. Apakah personel tersebut layak atau tidak layak dalam menduduki suatu jabatan. Dengan demikian maka personel yang ada akan bersaing untuk berprestasi, memberikan kinerja terbaiknya bagi organisasi. Bila semua personel di Mako Akademi TNI memberikan kinerja terbaiknya bagi organisasi, maka tidak akan ada permasalahan lagi dalam aspek efisiensi, efektivitas dan produktivitas kinerja personel. Sehingga pada akhirnya optimalisasi pencapaian tujuan organisasi pasti akan tercapai dengan maksimal.
Disinilah dilemanya, Bahwa tinggi atau rendahnya kinerja personel di Mako Akademi TNI ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan, terutama faktor kesejahteraan personelnya. Moral personel yang tinggi akan berdampak pada kinerja yang tinggi dan begitu juga sebaliknya, moral personel yang rendah akan berdampak pada kinerja personel yang rendah pula. Karena itu evaluasi terhadap kinerja personel di Mako Akademi TNI harus transfaran dilakukan dan hasilnya dijadikan pedoman dalam menentukan pengawakan organisasi secara profesional.
Dengan demikian maka optimalisasi pencapaian tujuan organisasi di Mako Akademi TNI akan dapat diwujudkan, sehingga pada akhirnya juga akan meningkatkan kualitas organisasi TNI secara keseluruhan.
Tidak tersedia versi lain