Tesis
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Pegawai Biro Umum Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia
Keberadaan Kementerian Sekretariat Negara tidak akan bisa dilepaskan dalam bagian dari fungsi pendukung utama Presiden dan Wakil Presiden. Sebagaimana dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Negara dijelaskan Kedudukan Sekretariat Negara adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Dimana Tugas Sekretariat Negara memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan negara. Berdasarkan fokus masalah ini maka berdasarkan teori Payaman Simanjuntak terdapat 2(dua) factor yang memengaruhi kompetensi pegawai yaitu factor kemampuan dan keterampilan kerja serta factor motivasi dan etos kerja. Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan menggunakan wawancara, review dan observasi lapangan dalam rangka untuk pengumpulan informasi dan pengolahan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian: 1. Faktor Kemampuan dan Keterampilan Kerja Faktor kemampuan dan keterampilan kerja pegawai sudah cukup baik, hal ini bisa diindikasikan dari segi kompetensi pegawai sudah cukup memadai, namun untuk di bagian kendaraan masih belum memadai dikarenakan masih minimnya pegawai yang menguasai teknis tentang mesin/mekanik dikarenakan latar belakang pendidikan formil yang belum sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan seperti sarjana mesin/mekanik. Adapun terkait peningkatan pendidikan formil pegawai khususnya pendidikan formil S1/S2 sudah cukup baik. Begitupula dari segi pendidikan non formil, khususnya untuk tenaga fungsional kesehatan belum dibekali oleh keterampilan teknis yang memadai, sehingga perlu di programkan diklat/kursus khusus tenaga fungsional kesehatan. Adapun dari sisi kebugaran fisik dan kesehatan jiwa, secara rutin dua kali dalam seminggu diadakan olahraga seperti senam dan sarana olahraga lainnya, begitupula untuk mengontrol kesehatan pegawai setiap tahunnya dilaksanakan general checkup meskipun sangat terbatas alokasinya. Adapun dari sisi pengalaman kerja secara umum sudah cukup berpengalaman, karena pegawai sudah cukup lama bekerja di bagian masing-masing. Tapi tentu saja kedepan perlu ada regenerasi dan rotasi pekerjaan sehingga setiap pegawai akan menambah pengalaman baru dalam pekerjaan. 2. Faktor Motivasi dan Etos Kerja faktor motivasi dan etos kerja pegawai sudah cukup baik, hal ini bisa diindikasikan dari segi kehadiran pegawai yang cukup baik. Hal ini salah satunya dikarenakan adanya pemberian remunerasi atau tujangan kinerja sehingga menjadi pendorong dan motivasi pegawai dalam bekerja serta adanya penetapan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), sebagai target pencapaian kerja. Begitupula dorongan motivasi dari pimpinan juga sudah cukup baik dalam memotivasi pegawai melaksanakan tugas pekerjaan. Namun ada beberapa pegawai yang kurang kreatif dalam arti hanya mengerjakan kalau diperintah saja atau hanya mengerjakan tugas fungsinya saja dan tidak ada inisiatif melakukan tugas lain selain tugas fungsinya. Dari segi lingkungan dan iklim kerja sudah cukup baik. Fasilitas kerja sudah cukup memadai dan nyaman seperti prasarana ruang kerja sudah bagus, didukung lagi lokasi kantor yang sangat strategis di lingkungan istana. Adapun dari segi dedikasi dan disiplin pegawai juga sudah cukup baik, hal ini diindikasikan dari ketepatan waktu datang ke kantor, dan hal ini dipengaruhi pula oleh contoh yang baik dari pimpinan sehingga mampu menularkan dedikasi dan disiplin yang baik kepada pegawai. Adapun terkait dengan reward atau penghargaan yang diberikan kepada pegawai berprestasi yaitu dengan diberikan berupa beasiswa pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri. Saran : 1. Faktor Kemampuan dan Keterampilan Kerja Dari faktor kemampuan dan keterampilan, perlu ditingkatkan kompetensi terkait dengan masih adanya pegawai yang belum sesuai dengan kompetensi jabatan seperti untuk jabatan di bidang teknik/mekanik. Serta perlu di berikan motivasi kepada pegawai agar mau mengembangkan kompetensinya melalui pendidikan baik formil seperti melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, maupun mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kemensetneg. 2. Faktor Motivasi dan Etos Kerja Dari faktor motivasi dan etos kerja, perlu adanya dukungan dan contoh dari pimpinan terkait dengan disiplin kerja, juga perlu di buat perencanaan karier yang jelas bagi pegawai yang berprestasi untuk menduduki jabatan baik eselon IV, III dan seterusnya. Dan juga perlu di berikan kriteria dan kualifikasi yang jelas mengenai reward atau penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. Begitupula perlu adanya pengembangan dan pembinaan pegawai melalui rotasi, mutasi maupun promosi.
Tidak tersedia versi lain