Tesis
Pengaruh Budaya Kerja Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Staf Operasional Satuan Tugas Polisi Pamong Praja Kecamatan Kalideres Kota Administrasi Jakarta Barat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja staf operasional Satuan Tugas Polisi Pamong Praja Kecamatan Kalideres Kota Administrasi Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan metode pendekatan survey dan obyek penelitian pada Satuan Tugas Polisi Pamong Praja Kecamatan Kalideres Kota Administrasi Jakarta Barat. Metode pengambilan sampel teknik sampling jenuh. Jumlah sampel yang diambil 72 responden. Teknik pengumpulan data kuesioner. Pengukuran instrumen dilakukan dengan menggunakan skala likert. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik serta uji hipotesis melalui alat analisis regresi linear berganda dengan bantuan Program SPSS Versi 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua item pernyataan valid dan reliabel. Hal ini ditunjukan nilai r hitung lebih besar dari r (1,667) dan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Hipotesis penelitian diuji dengan t viii tabel hitung dan F dari persamaan regresi pada α = 0,05. Hasil perhitungan dengan program SPSS versi 21 dihasilkan t hitung dan probabilitas budaya kerja sebesar 10,629 (sig. 0,000); komitmen organisasi sebesar 10,285 (sig. 0,000). Setelah dibandingkan dengan t tabel (1,667) ternyata t hitung > t hitung , sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan uji F diperoleh nilai F hitung tabel sebesar 86,728 > F (3,98) dan nilai sig. 0,000, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara budaya kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja staf operasional. Besarnya nilai kontribusi pengaruh budaya kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja staf operasional yaitu sebesar 70,7% sisanya 29,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam model ini. Indikator tertinggi dari variabel budaya kerja yaitu kontrol sebesar 89,0%, komitmen organisasi yaitu afektif sebesar 82,2% dan kinerja staf operasional yaitu perilaku kerja sebesar 84,4%, sedangkan untuk indikator terendah variabel budaya kerja yaitu inisiatif individual sebesar 80,5%, komitmen organisasi yaitu normatif sebesar 77,2% dan kinerja staf operasional yaitu hasil kerja sebesar 82,0%. Saran dari penelitian ini yaitu : 1). perlunya peningkatan inisiatif individual melalui penguatan kemauan,kemampuan diri dengan langkah nyata dan energi positif serta bekerja ikhlas. 2). Seluruh staf operasional agar tetap berkomitmen tinggi pada organisasi dengan menuangkan kebijakan organisasi dalam bentuk fakta integritas, pimpinan memberikan penghargaan kepada staf berprestasi/berkinerja baik, memberikan peluang/kesempatan dan promosi untuk mengembangkan karier. 3). untuk peningkatan hasil kerja dengan membuat daftar pekerjaan sesuai skala prioritas, perlu deadline dalam pekerjaan, perlu merubah mindset staf operasional untuk membentuk citra positif di masyarakat dengan memberikan pelayanan yang baik, mengedepankan pendekatan persuasif, humanis melalui sosialisasi Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta menunjukkan sikap ramah dan santun dalam bertugas.
Tidak tersedia versi lain