Tesis
Pengaruh Perubahan Organisasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Di Kementerian Pariwisata
Keberadaan Kementerian Pariwisata berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014 – 2019. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata mempunyai Kedudukan, Tugas, dan Fungsi berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. Kementerian Pariwisata mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi di Kementerian Pariwisata. Hasil analisis korelasi hubungan antara variabel perubahan organisasi dan budaya organiasi secara bersama-sama terhadap kinerja organisasii sebesar 0.654 (hubungan yang kuat)koefisien determinasi (r 2 ) variabel perubahan organisasi dan budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja organisasiadalah 0,427. Hasil analisis persamaan regresi linier berganda, yaitu : =10.633+0.606X dannilai F hitung sebesar 102.974. Apabila tingkat signifikan α = 5% dengan uji dua pihak, maka terdapat di tabel distrtibusi F = 3.028. Dengan demikian (t hitung 102.974 >t tabel 3.028), sehingga jelas H vii o 276 ditolak dan H diterima. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah “terbukti bahwa a perubahan organisasi dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi di Kementerian Pariwisata”. Hal ini berarti bahwa apabila perubahan organisasi dan budaya organisasi meningkat maka kinerja organisasi di Kementerian Pariwisata meningkat dan sebaliknya. Berdasarkan temuan di lapangan maka dirumuskan saran sebagai berikut: (1) Merubah dan mendayagunakan perubahan organisasi yang lebih organis, lebih fleksibel, yang memberikan ruang lebih besar untuk terjadinya interaksi dan partisipasi. (2) Pimpinan Kementerian Pariwisata perlu menanamkan budaya organisasi(speed, smart dan solid)yang lebih komprehensif lagi terutama budaya speed, karena persaingan pariwisata di dunia membutuhkan sikap speed dalam melaksanakan pekerjaan.
Tidak tersedia versi lain