Tesis
Analisis Gaya Kepemimpinan Tiga Pejabat Tinggi Di Lingkungan Komisi Aparatur Sipil Negara Periode 2014-2019
Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi
dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawainya. Kepemimpinan yang efektif adalah
kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan
iklim yang kondusif di dalam kehidupan organisasi. Penelitian ini mengkaji gaya
kepemimpinan yang melekat pada tiga jabatan pimpinan tinggi di KASN yang meliputi
Ketua, Wakil Ketua dan Kepala Sekretariat periode 2014 – 2019 serta bagaimana gaya
kepemimpinan yang tepat / cocok untuk organisasi KASN periode selanjutnya pada ketiga
jabatan tinggi tersebut. Permasalahan dalam organisasi KASN ini sebenarnya terindikasi
karena adanya penurunan kinerja pegawai yang ditunjukkan makin banyaknya pegawai
yang keluar dari KASN atau kembali bekerja ke instansi asalnya, juga makin banyaknya
pegawai yang kurang produktif. Faktor gaya kepemimpinan dari ketiga pejabat tinggi
tersebut dianggap memberikan pengaruh yang nyata terhadap kinerja pegawainya, karena
peran posisi dan tanggung jawab jabatan yang diembannya menjadi penentu arah majunya
KASN di masa depan. Kajian dan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif
melalui pendekatan kualitatif yang didukung dengan obeservasi, wawancara mendalam serta dengan
kajian pustaka. Model yang digunakan adalah menggabungkan pendapat dua tokoh yaitu menurut
Lewin dan Hasibuan tentang teori gaya kepemimpinan yang dianutnya. Gabungan kedua teori
tersebut menghasilkan 5 tipe gaya kepemimpinan yaitu otokratik, partisipatif, demokratik, delegatif
dan leises feire. Tipe otokratik adalah bila pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya
ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan saran,
ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Tipe partisipatif, adalah
apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama
yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi
bawahan agar merasa ikut memiliki organisasi / lembaga. Bawahan harus berpartisipasi
memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Tipe
Delegatif memiliki ciri-ciri apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenangnya
kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil
keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya.
vii
Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan pekerjaannya,
sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.Tipe Demokratik, adalah tipe gaya kepemimpinan
dimana pimpinan yang sepenuhnya mendengarkan pendapat dari bawahannnya, pimpinan yang
memberikan kebebasan dalam memberikan ide, pimpinan yang sering melibatkan bawahan untuk
bersama-sama merumuskan kebijakan dalam pengambilan keputusan dan pimpinan yang
memberikan tanggung jawab kepada bawahan dengan tepat, serta melibatkan peran orang lain
dalam pengambilan keputusan. Tipe Leises Faire, adalah gaya kepemimpinan dimana
pemimpin menyerahkan tanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan,
berusaha memberikan kebebasan kepada bawahan untuk mengemukakan ide, saran dan
pendapat. Terkadang pemimpin menyerahkan kepada bawahan sepenuhnya dalam hal
pengambilan keputusan dan percaya bawahannya mampu melaksanakan tugas tugasnya
dengan baik. Tak jarang pemimpin membiarkan bawahannya memilih cara-cara yang
dikehendakinya dalam melaksanakan tugas. Dan berdasar hasil penelitian diperoleh fakta
bahwa gaya kepemimpinan otokratik yang melekat pada Ketua KASN periode 2014 – 2019,
dianggap tidak ideal untuk diterapkan dalam organisasi KASN sedangkan gaya
kepemimpinan yang dianggap tepat untuk diterapkan di KASN adalah demokratik untuk
Ketua KASN. Sedangkan gaya kepemimpinan melekat dan menjadi karakter Wakil Ketua
periode 2014 – 2019 adalah tipe demokratik, sementara gaya kepemimpinan yang ideal
untuk diterapkan pada posisi Wakil Ketua periode selanjutnya adalah tipe partisipatif. Dan
untuk gaya kepemimpinan yang dianggap melekat dan menjadi karakter dari Kepala
Sekretariat periode 2014 – 2019 adalah partisipatif, dan gaya kepemimpinan yang dianggap
lebih cocok untuk diterapakan di periode selanjutnya adalah tipe Delegatif.
Tidak tersedia versi lain