Skripsi
Pengelolaan Arsip Aktif Di Central File ANRI Sebagai Pedoman Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Arsip Aktif Bagi Pemerintah Daerah
Arsip aktif merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus. Arsip aktif mempunyai manfaat besar bagi organisasi penciptanya, baik sebagai bahan perencanaan, pengambilan keputusan, pengawasan, bukti akuntabilitas kinerja dan lain-lain, karena digunakan secara langsung dalam suatu kegiatan organisasi. ANRI selayaknya sebagai instansi pembina dalam bidang Kearsipan, diharapkan mampu dan lebih baik dalam pengelolaan arsip di intern organisasi dapat dijadikan acuan dan teladan yang baik dalam pengelolaan arsip aktif bagi instansi tingkat pusat maupun daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan arsip aktif di central file ANRI sebagai pedoman pengelolaan arsip aktif bagi pemerintah daerah. Penelitian ini menganalisis aspek-aspek dalam proses pengelolaan arsip aktif di central file ANRI yaitu penciptaan arsip aktif, penggunaan arsip aktif, pemeliharaan arsip aktif dan penyusutan arsip aktif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi kepustakaan/dokumen. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kegiatan pengelolaan arsip aktif di central file ANRI secara umum sudah berjalan baik, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan arsip aktif bagi pemerintah daerah. Akan tetapi, masih terdapat beberapa hal yang belum viii sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kearsipan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek: 1. Aspek penciptaan arsip, belum semua pencipta arsip berpedoman kepada Peraturan Kepala ANRI Nomor 35 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan ANRI dalam pembuatan naskah/surat, sehingga terjadi ketidakseragaman naskah yang diciptakan. 2. Aspek penggunaan arsip, masih terdapat peminjaman arsip yang dilakukan langsung oleh pengguna tanpa melalui petugas atau pengelola arsip aktif di central file. 3. Aspek pemeliharaan arsip, masih terdapatnya keterbatasan pada sarana penyimpanan arsip aktif dan belum semua unit pengolah melakukan kegiatan alih media arsip. 4. Aspek penyusutan arsip, kegiatan pemindahan arsip inaktif ke unit kearsipan belum dilaksanakan secara rutin. Untuk itu saran yang bisa disampaikan adalah: 1. Aspek penciptaan arsip aktif, agar Peraturan Kepala ANRI terkait tata naskah dinas dapat dijadikan pedoman dan diimplementasikan. 2. Aspek penggunaan arsip, sarana penemuan kembali arsip berupa daftar arsip aktif, buku peminjaman, dan out indicator perlu ditempatkan di tempat yang mudah di akses oleh pengguna. Hal ini dilakukan untuk mengatisipasi pengelola arsip aktif berhalangan hadir. 3. Aspek pemeliharaan arsip, perlu adanya tambahan anggaran dalam penyediaan sarana penyimpanan arsip aktif di central file. Selain itu, perlu diatur kebijakan terkait alih media arsip aktif di cenral file. 4. Aspek penyusutan arsip, unit kearsipan, perlu meningkatkan kesadaran bagi pengelola arsip aktif untuk menyerahkan arsip inaktifnya ke records center secara sistemik dan simultan, baik berupa memberi peringatan ataupun penghargaan
Tidak tersedia versi lain