Tesis
Efektivitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Fungsional Pemeriksa Ahli Pertama Angkatan XLI Dan XLII Pada Badan Diklat Pemeriksa Keuangan Negara BPK RI
Salah satu hak aparatur sipil negara adalah memperoleh pengembangan
kompetensi, salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan. Badan Diklat BPK
mempunyai tugas untuk merancang, merencanakan, dan mengevaluasi kegiatan
pendidikan dan pelatihan. Salah satunya adalah menyelenggarakan Diklat
Fungsional Pemeriksa Ahli Pertama (JFPAP). Jabatan Fungsional Pemeriksa Ahli
Pertama yaitu pendidikan dan pelatihan dasar bagi calon pemeriksa sebelum
diangkat pertama kali dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa. Untuk mengetahui
efektivitas atau tidaknya suatu penyelenggaraan diklat, maka dilakukan evaluasi.
Evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat
sejauh mana keberhasilan sebuah program. Tujuan yang hendak dicapai melalui
penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil efektivitas penyelenggaraan Diklat
Jabatan Fungsional Pemeriksa Ahli Pertama Angkatan XLI dan XLII pada Badan
Diklat BPK. Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa
hasil wawancara yang dilakukan kepada key informant dan data sekunder
merupakan data yang berasal dari literatur yang dapat dipercaya terkait dengan
efektivitas penyelenggaraan diklat. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Model Kirkpatrick yaitu Reaction Level, Learning Level, Behaviour Level,
dan Result Level. Aspek reaksi yaitu fasilitas atau sarana dan prasarana,
pengajar/fasilitator, dan kurikulum sudah baik tetapi ada beberapa aspek yang perlu
ditingkatkan agar pencapaian tujuan diklat dapat tercapai. Aspek pembelajaran
sudah baik. Hal ini dilihat dari jumlah peserta lulus ujian pertama kali untuk tiap-tiap
mata diklat lebih banyak dibandingkan peserta yang tidak lulus dan harus
mengulang. Jumlah peserta mengulang untuk peserta dengan latar belakang non
akuntansi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah peserta yang latar belakang
pendidikannya akuntansi karena peserta menilai untuk mata diklat akuntansi
materinya cukup banyak tetapi waktunya cukup singkat. Selain itu, pernah terjadi
ketidaksesuaian antara soal ujian dengan materi yang diberikan oleh pengajar saat
di kelas. Aspek perilaku dapat disimpulkan bahwa perilaku peserta diklat saat
mengikuti diklat secara umum telah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan
penyelenggara dengan memiliki rasa hormat terhadap sesama maupun kepada
pihak penyelenggara. Namun masih ada peserta diklat yang rasa integritasnya
kurang ketika melaksanakan ujian. Setelah peserta kembali ke unit kerja asal,
peserta diklat dinilai penuh dedikasi dan lebih aktif untuk bertanya, serta memiliki
kedisiplinan dalam melaksanakan tanggung jawab tugasnya. Aspek hasil
diisimpulkan bahwa hasil yang diperoleh setelah mengikuti Diklat JFPAP Angkatan
41 dan 42 terlihat adanya penambahan ilmu dan peningkatan keterampilan dalam
menjalankan tugas dan fungsi yang ada di unit organisasinya. Peserta diklat
tersebut setelah kembali ke satuan kerja asalnya memperoleh tugas baru yaitu
sebagai Pemegang Uang Muka. Namun, terkait dengan tugas pemeriksaan, yang
bersangkutan belum terjun ke dalam tim pemeriksaan karena belum ditempatkan di
unit kerja pemeriksaan dan saat ini masih proses pengajuan perpindahan jabatan.
Tidak tersedia versi lain