Tesis
Analisis Kinerja Penyerapan Anggaran Belanja (Studi Kasus Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai alat untuk mendukung
strategi pembangunan nasional yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan
lapangan kerja, memperbaiki kesejahteraan rakyat, dan pembangunan yang berwawasan
lingkungan dapat berjalan efektif apabila didukung oleh penyerapan anggaran yang baik.
Namun demikian, sampai saat ini penyerapan anggaran masih memiliki pola yang tidak ideal
yaitu cenderung menumpuk di akhir tahun anggaran, di mana realisasi anggaran rendah sampai
dengan triwulan ketiga, namun meningkat tajam pada triwulan keempat. Pola penumpukan
realisasi anggaran belanja pada akhir tahun dan keterlambatan realisasi anggaran belanja pada
awal dan pertengahan tahun setiap tahunnya tentunya sangat menghambat pertumbuhan
ekonomi.
Selama 3(tiga) tahun terakhir pada tahun anggaran 2016-2018, satuan kerja pusat
lingkup Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, ada beberapa permasalahan pada
pelaksanaan anggaran yang berkaitan dengan penyerapan anggaran antara lain adanya
fenomena pola penyerapan anggran yang tidak ideal, dimana penyerapan anggaran yang
rendah di awal sampai dengan triwulan III, dan naik tajam pada triwulan IV. Selain itu,
berdasarkan e-Monitoring evaluasi DJA, memperolah penilaian kinerja anggaran yang sedang
bahkan rendah, salah satu penyebabnya adalah penyerapan anggaran rendah dan penyerapan
anggaran yang tidak konsisten dengan Rencana Penarikan Dana. Adanya penyerapan anggaran
yang tidak diimbangi dengan penyelesaiaan administrasi yang memadai serta tepat waktu, serta
adanya temuan dalam pemeriksaan BPK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
kinerja penyerapan anggaran dengan menggunakan pengukuran kinerja dari aspek kuantitas,
kualitas dan ketepatan waktu penyerapan anggaran dan mengidentifikasi pengaruh ketiga
aspek tersebut pada penyerapan anggaran dalam pelaksanaan anggaran. Dalam penelitian ini,
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, telaah dokumen dan studi kepustakaan. Sedangkan
teknik analis data reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja penyerapan anggaran satuan kerja pusat Ditjen PRL dari aspek
kuantitas, bahwa penyerapan anggaran belum sesuai dengan RPD dan frekuensi revisi
anggaran yang berulang kali. Sedangkan dari aspek kualitas, penyelesaian tagihan dan
pembayaran atas beban APBN belum memadai pada kelengkapan dan keakuratan dokumen
administrasi keuangan. Selanjutnya dari aspek ketepatan waktu, masih ada belum tepat waktu
dalam pengelolaan Uang Persediaan dan pengadaan barang/jasa kontraktual. Dari ketiga aspek
saling berkaitan dalam mempengaruhi penyerapan anggaran dalam pelaksanaan anggaran pada
satuan kerja pusat lingkup Ditjen PRL.
Tidak tersedia versi lain