Skripsi
Restorasi Arsip Konvensional Untuk Menjaga Keutuhan Informasi Yang Bernilai Sejarah Dalam Rangka Pembangunan Daerah Di Arsip Nasional Republik Indonesia
Restorasi arsip, menjadi kegiatan yang amat penting dalam kaitannya dengan penyelamatan dan pelestarian arsip. Mengingat banyak arsip konvensional dalam koleksi Arsip Nasional RI yang kondisi fisiknya rapuh dan rawan, sehingga hampir tidak mungkin dapat diberikan kepada peneliti dan pengguna arsip untuk secara langsung digunakan. Hal yang sama terjadi pada koleksi arsip bersejarah. Penundaan terhadap perbaikan arsip hanya akan memperparah keadaan. Jika hal itu terjadi, bukan tidak mungkin akan terjadi hilangnya memori kolektif bangsa. Sebagai langkah antisipasi terhadap terhadap kepunahan yang mengancam, diperlukan tindakan penyelamatan baik secara fisik maupun informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Restorasi Arsip Konvensional Untuk Menjaga Keutuhan Informasi Yang Bernilai Sejarah Dalam Rangka Pembangunan Daerah di Arsip Nasional RI. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun aspek-aspek yang diteliti adalah prosedur, sarana, dan sumber daya manusia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara, telaah dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan restorasi arsip konvensional di Arsip Nasional RI terdapat beberapa faktor yaitu: viii 1. Aspek prosedur telah berjalan sesuai Peraturan Kepala Arsip Nasional RI dan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah walaupun ada beberapa pelaksanaan yang tidak mengikuti prosedur tersebut dikarenakan melihat kondisi dan situasi dari fisik arsip yang akan direstorasi. 2. Aspek sarana yang ada sudah memadai dalam kualitas namun jumlahnya masih terbatas, sehingga terjadi antrian terhadap arsip yang akan direstorasi. 3. Aspek sumber daya manusia hanya beberapa pegawai yang memiliki keterampilan kearsipan karena adanya perbedaan dalam latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja. Untuk itu penulis menyarankan: 1. Untuk aspek prosedur, sebaiknya Sub Direktorat Restorasi mempunyai bagian identifikasi berkelanjutan yang setiap hari/bulan melakukan stock opname atau pengecekan terhadap arsip mana yang harus direstorasi tanpa harus diberitahukan. 2. Untuk aspek sarana, perlu penambahan jumlah mesin leafcasting dan rak pengering arsip, mengingat banyaknya jumlah arsip yang masuk ke Bagian Restorasi. Selain itu untuk alat-alat yang sudah berumur agar diremajakan. 3. Untuk aspek sumber daya manusia, perlu diadakan pendidikan dan pelatihan mengenai restorasi arsip agar dapat menambah ilmu dan pengetahuan bagi SDM, di Sub Direktorat Restorasi ANRI. Selain itu, didasari bahwa pegawai di Sub Direktorat Restoasi memiliki resiko tinggi dengan pekerjaannya karena bekerja dengan bahan-bahan kimia, maka diharapkan pimpinan memperjuangkan tunjangan kompensasi yang lebih bagi mereka daripada unit lain.
Tidak tersedia versi lain