Skripsi
Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Studi Kasus Pada Kantor Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan gambaran Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Studi Kasus PadaKantor Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara, yang dianalisis menggunakanaspekkepercayaan, aspekkemampuan, aspekwewenang, aspektanggung jawabdanaspekdukungan. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian ini menggunakan paradigma contruktivism yakni dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif dengan metode yang digunakan adalah studi kasus (case study).Key Informant dalam penelitian ini adalah 7orang PNSpada Kantor Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara. Semua key informantmenjawab pertanyaan penelitian melalui wawancara yang pertanyaan wawancaranya penulisarahkan sesuai dengan 5 aspek pemberdayaan. Hasil analisis dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa : 1. Aspek Kepercayaan Kepercayaan sesama aparatur di Kantor Kecamatan Idanogawo cukup baik. Salah satu penyebab kepercayaan ini adalah pengakuan terhadappejabat strukturalyang mengisi jabatan struktural di Kantor Kecamatan Idanogawo adalah sesuai dengan Keputusan Bupati Nias. Namun, masih terdapat beberapa kekurangan yakni tidak semua informasi terkait Kantor Kecamatan Idanogawo dapat diakses oleh semua pegawai. 2. Aspek Kemampuan Dilihat dari aspek kemampuanpara pegawai Kantor Kecamatan Idanogawo dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya, secara umum telah dapat dikategorikan cukup baik. Kritikannya adalah bahwa terlhat dari beberapa pekerjaan yang dilaksanakan sangat bergantung pada pengalaman semata tanpa adanya keterampilan dasar yang baik, sehingga kalau ada pekerjaan yang sifatnya baru, pegawai cenderung menunggu arahan-arahan. Kemampuan pegawai bila dilihat dari tugas tambahan di luar tupoksi masih lemah. 3. Aspek Wewenang Aspek wewenang dalam pemberdayaan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kecamatan Idanogawo belum maksimal yang ditandai dengan belum adanya kejelasan (formil) wewenang yang diberikan; keengganan atasan dalam memberikan tugas-tugas yang sifatnya prioritas; kekakuan pegawai karena batasan-batasan sebagai akibat penekanan yang sangat kuat pada ketentuan-ketentuan, misalnya tidak dapat mengendalikan rencana tugas sendiri; dan belum adanya inisiatif para pegawai dalam mengambil keputusan tanpa pimpinan (masih selalu menunggu pimpinan). 4. Aspek Tanggung Jawab Aspek Tanggung Jawab dalam pemberdayaan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kecamatan Idanogawo belum maksimal. Beberapa hal dapat dikatakan baik adalah adanya koordinasi antara sesama pegawai, namun tanggung jawab terhadap wewenang yang di luar tupoksi masih belum dapat dilakukan dengan baik yang disebabkan oleh kemampuan pegawai itu sendiri, fasilitas, dan tingkat kebebasan dan keleluasaan pegawai masih kurang. 5. Aspek Dukungan Aspek dukungandalam pemberdayaan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kecamatan Idanogawo masih kurang, dimana diperlukannya perbaikan. Hal ini terlihat dari dukungan sarana-prasara dan tunjangan tambahan penghasilan yang masih belum memadai. Dalam DPA tidak tercantum anggaran untuk pengembangan pegawai, pengadaan sarana prasarana, misalnya kendaraan dinas, lemari dan komputer.Sedangkan dukungan diantara sesama pegawai telah baik. Keharmonisan terjalin baik antar pegawai satu sama lain, saling membantu dan saling menghormati dalam melaksanakan tugas. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan kepada pimpinan Kantor Kecamatan Idanogawo untuk meningkatkan usaha-usaha pemberdayaan pegawai. Kepada peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini, baik dengan penerapan metode lainnya dengan lebih baik atau menggunakan paradigma positivism melalui pendekatan kuantitatif.
Tidak tersedia versi lain