Skripsi
Motivasi Kerja Arsiparis Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
Konsekuensi logis atas aktivitas perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang energi dan sumber daya mineral adalah terciptanya arsip pimpinan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam rangka pengelolaan arsip dan untuk menunjang kelancaran di bidang kearsipan tersebut di atas dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional di bidang kearsipan sehingga pengelolaan arsip dan kelancaran pelayanan dapat lebih terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi kerja arsiparis Sekretariat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terhadap key informant. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja arsiparis Sekretariat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dilihat dari: 1. Aspek faktor-faktor hygiene, dinilai meniadakan motivasi kerja arsiparis yang berkantor di Gedung Arsip Tangerang Selatan. Kondisi kerja khususnya dalam hal penataan ruang kerja dan sirkulasi udara tidak sesuai dengan standar kesehatan, supervisi yang dilakukan cenderung lebih intens, dan adanya konflik dengan atasan. Sedangkan untuk arsiparis yang berkantor di Setjen Jakarta dinilai tidak meniadakan motivasinya. Arsiparis masih mendapatkan penghasilan diluar dari gaji dan tunjangan kinerja dan tunjangan arsiparis; tata ruang, suhu, sirkulasi viii udara, penerangan dan perlengkapan kerja masih baik, dikarenakan baru saja dilakukan renovasi total sampai dengan tata ruang kerja yang baru; pengawan lebih fleksibel; hubungan antar pribadi tidak sedang berkonflik baik dengan atasan maupun dengan rekan sekerja. 2. Aspek faktor-faktor motivator, dinilai tidak mampu memotivasi arsiparis yang berkantor di Gedung Arsip Tangerang Selatan. Arsiparis mendapatkan pekerjaan pekerjaan yang sifatnya rutin, monoton, dan berhubungan dengan arsip dengan jangka waktu yang lama tanpa mendapatkan pekerjaan di luar bidang kearsipan; kurangnya pengakuan dan apresiasi dari pimpinan dan kurangnya kepercayaan unit-unit kerja Kementerian ESDM akan profesionalitas kegiatan pengelolaan arsip Biro Umum; jarangnya pelaksanaan rotasi yang dilaksanakn oleh arsiparis. Sedangkan arsiparis yang berkantor di Setjen Jakarta dinilai dapat termotivasi. Arsiparis mendapatkan pekerjaan yang sifatnya lebih beraneka ragam, menantang dan di luar bidang kearsipan; atasan menghargai pekerjaan dengan selalu menanyakan progress pekerjaan. Untuk itu penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Aspek faktor-faktor hygiene a. Dari sub aspek penghasilan disarankan untuk lebih meningkatkan penghasilan dengan cara menaikkan nilai indeks reformasi birokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; b. Dari sub aspek kondisi kerja disarankan agar senantiasa melakukan kunjungan dan pemantauan berkala setiap dua atau tiga bulan sekali, untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi kerjanya; c. Dari sub aspek supervisi yang memuaskan, hendaknya supervisi bersifat fleksibel, edukatif, suportif, dan bukan otoriter. Supervisi sebaiknya dilakukan secara teratur dan berkala; ix d. Dari sub aspek hubungan antar pribadi, disarankan agar senantiasa mengadakan kegiatan non formal di luar jam kantor, agar supaya lebih akrab dan mengenal personality antara atasan dan bawahan. 2. Aspek faktor-faktor motivator a. Dari sub aspek pekerjaan yang bersifat menantang, disarankan agar Kepala Subbagian Kearsipan senantiasa memberikan kesempatan kepada para arsiparis untuk memperoleh pengetahuan di luar bidang kearsipan dengan cara memberikan pekerjaan administrasi keuangan, atau memberikan kesempatan kepada arsiparis untuk masuk di Staf Pengelola Keuangan pada Pejabat Pembuat Komitmen; b. Dari sub aspek pengakuan, Kepala Subbagian Kearsipan dan arsiparis menyusun program penyajian informasi khasanah arsip sektor ESDM yang ditujukan kepada pucuk pimpinan dan masyarakat umum sehingga pimpinan dan masyarakat dapat merasakan manfaat pentingya arsip; c. Dari sub aspek pertumbuhan dan perkembangan, disarankan Biro Sumber Daya Manusia membuat program pola rotasi (perpindahan horizontal) untuk pegawai fungsional tertentu khususnya fungsional arsiparis di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM yang pelaksanannya didasarkan pada unsur: jangka waktu minimal pegawai berada pada suatu unit Eselon IV, III, II, dan I, kebutuhan, prestasi kerja, grade jabatan, serta minat dan bakat pegawai.
Tidak tersedia versi lain