Skripsi
Sistem Insentif Di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sistem insentif di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta di Era JKN. Fokus permasalahan adalah Bagaimanakah Sistem Insentif di Instalasi Rehabiitasi Medik Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Era JKN? Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan yang menjadi instrumen pengumpulan data utama adalah wawancara dengan teknik purphosive yaitu wawancara kepada orang tertentu disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan. Disamping itu penulis juga melakukan telaah dokumen yang kemudian hasil penelitian ini dianalisa dengan metode kualitatif. Adapun hasil penelitian system insentif di IRM RSPAD Gatot Subroto ini dapat dikatakan belum sepenuhnya sesuai harapan. Hal ini dapat dilihat analisis data penelitian yang disimpulkan pada bagian akhir penelitian ini. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya terutama Bab IV di atas, bahwa sistem insentif di Instalasi Rehabilitasi Medik RSPAD Gatot Subroto yang telah diimplementasikan belum memenuhi rasa keadilan, kewajaram, dan praktik administrasi pembayaran. Adil memang tidak harus sama rata, tetapi berdasarkan kontribusi yang diberikan kepada lembaga/organisasi. Selama ini pemberian insentif hanya mempertimbangkan faktor-faktor seperti jabatan, pangkat/ golongan, tingkat pendidikan, masa kerja, dan absensi, belum mempertimbangkan kinerja. Disamping itu, dalam hal kewajaran pembayaran, pun belum menunjukkan kondisi yang ideal. Di era jaminan kesehatan nasional (JKN), dimana pembayaran insentif dilakukan melalui system paket seharusnya karyawan rumah sakit memperoleh insentif yang wajar. Insentif yang wajar ditandai dengan kesesuaian antara keyakinan besarnya tunjangan yang diterima dengan realisasi tunjangannya. Terakhir, dalam hal praktik administrasi pembayaran, persoalan yang krusial adalah menyangkut dua hal: pertama, belum optimalnya evaluasi pekerjaan untuk mendukung keadilan insentif, dan kedua, belum terlaksananya pemberian insentif secara konsisten dan terbuka. Berdasarkan analisis hasil penelitian, peneliti mengajukan saran/rekomendasi dalam upaya meningkatkan keadilan, kewajaran, dan praktik administrasi pembayaran yang semakin berkualitas (makin adil, makin wajar, dan makin tertib pembayarannya).
Tidak tersedia versi lain