Skripsi
Manajemen Logistik Di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng
Penelitian tentang Manajemen Logistik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng merupakan penelitian deskriptif dengan pengolahan data kualitatif dengan instrumen penelitian menggunakan wawancara dengan Pejabat Pengadaan, Staf Pengadaan, Pengadministrasi perlengkapan dan Rumah Tangga, dan Staf Umum menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan 3 (tiga) aspek yang diteliti yaitu aspek perencanaan, aspek penganggaran, aspek pengadaan manajemen logistik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng telah berjalan dengan baik dengan tiga fungsi atau aspek tersebut. Aspek Perencanaan : bahwa pihak yang terlibat dalam manajemen logistik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng adalah Kabag, Kabid, PPTK, Wadirkum, KPA, PPK dan Pejabat Pengadaan. Sementara kendala yang ada dalam manajemen Logistik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng adalah berkenaan dengan ketepatan perencanaan, serta spesifikasi yang masih rancu dari unit terkait sehingga menyulitkan dalam pencarian barang. Upaya yang dilakukan yaitu pembelian yang prioritas, safety stock seperti obat-obatan. Sedangkan dalam hal pengawasan harus disetujui oleh Kepala Satuan Gudang. Aspek Penganggaran : bahwa pihak yang terlibat dalam manajemen logistik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng adalah Kabag, Kabid, PPTK, Wadirkum, KPA, PPK dan Pejabat Pengadaan. Sementara kendala yang ada dalam Manajemen Logistik di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng adalah berkenaan dengan anggaran yang belum juga cair, sehingga hanya barang-barang emergency tertentu yang dapat dibeli seperti obat-obatan (safety stock).Dan Aspek Pengadaan : pengadaan logistik sudah berjalan cukup baik sebagai aktifitas yang paling menentukan dalam rangkaian manajemen logistik melalui proses pengadaan dengan melibatkan Kabag, Kabid, PPTK, Wadirkum, KPA, PPK dan Pejabat Pengadaan. Kendalanya adalah spesifikasi yang masih rancu dari unit terkait sehingga menyulitkan dalam pencarian barang, dan kendala lamanya birokrasi dan administrasi dalam pengadaan barang & jasa terutama proses kelengkapan tanda tangan yang memerlukan pemantauan proses administrasi sampai tandatangan lengkap. Berdasarkan tersebut di atas penulis menyarakan sebagai berikut: 1. Aspek Perencanaan logistik memerlukan standar prioritas kebutuhan yang telah disepakati bersama olah kepala gudang dan bagian unit instalasi sehingga meminimalkan kelebihan dan kekurangan barang rumah sakit, sementara untuk emergency memerlukan SOP tersendiri. 2. Aspek Penganggaran logistik, stakeholder yang terkait agar lebih intens dalam melakuakan control terhadap pengangaran logistik sehingga pencairan dana yang ada akan lebih mudah dan lancar. 3. Aspek Pengadaan logistik sebaiknya mengurangi jalur birokrasi yang rumit dan terlalu berjenjang untuk itu penulis menyarankan tidak semua pejabat menandatanganinya namun terlibat dalam pengawasan usulan pengadaan logistik rumah sakit.
Tidak tersedia versi lain