Skripsi
Efektivitas Penyelamatan Arsip Yang Terkena Dampak Bencana Letusan Gunung Merapi Oleh Direktorat Preservasi Arsip Nasional Republik Indonesia Pada Tahun 2011
Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Bencana yang terjadi memberikan dampak yang sangat besar terhadap keseluruhan aspek kehidupan manusia. Tak terkecuali terhadap musnah, hilang dan rusaknya arsip atau dokumen penting. Arsip/dokumen penting yang terkena dampak bencana dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan, seperti: terganggunya kegiatan administrasi pemerintahan, hilangnya bukti asset kepemilikan, hilangnya bukti akuntabilitas kinerja organisasi dan aparatur pemerintahan, hilangnya bukti sah di pengadilan, hilangnya sumber utama untuk pengambilan keputusan dan hilangnya memori kolektif bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas program kegiatan penyelamatan arsip yang terkena dampak bencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Efektivitas dinilai berdasarkan konsep spending wisely, yaitu bahwa suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan (outcome) yang diharapkan. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara telaah dokumen dengan mengkaji laporan-laporan ix Direktorat Preservasi ANRI tentang kegiatan penyelamatan arsip pascabencana di Kabupaten Sleman untuk pengukuran %capaian output penelitian lapangan dengan menyebarkan kuesioner kepada 21 responden Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman dan pengukuran pH kertas arsip di Desa Trimulyo dan Banyurekso yang telah dilakukan penyelamatan untuk data pendukung terhadap hasil pengukuran outcome. Hasil penelitian menunjukan bahwa program kegiatan penyelamatan arsip yang terkena dampak bencana letusan Gunung Merapi oleh Direktorat Preservasi ANRI pada tahun 2011-2016 di Kabupaten Sleman sudah efektif. Hal ini dapat dilihat pada hasil %capaian output = 127% dan penilaian responden terhadap arsip yang telah diselamatkan (outcome) sebesar 86,9%. Dari hasil penelitian ini, penulis menyarakan: 1) Hendaknya mengikuti prosedur dalam melaksanakan penyelamatan arsip yang terkena dampak bencana sehingga % capaian output dan outcome akan tinggi dan berdampak pada tingginya tingkat efektivitas. 2) Nilai pH rata-rata yang di atas nilai tengah mengindikasikan bahwa larutan buffer MgCO3 yang digunakan untuk deasidifikasi dalam proses pemulihan arsip yang terkena dampak bencana terlalu pekat. Jadi dalam pembuatan larutan buffer MgCO3 hendaknya ditimbang secara cermat dengan perbandingan 1 gram MgCO3 dilarutkan dengan 1 litter air suling. 3) Mengingat Indonesia sebagai negara yang rawan bencana, ANRI sebagai lembaga kearsipan pusat hendaknya melakukan usaha secara sistematis dan terorganisir untuk mengadvokasi terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap di lembaga kearsipan daerah dalam rangka pelindungan dan penyelamatan arsip dari dampak bencana secara mandiri
Tidak tersedia versi lain