Skripsi
Pengaruh Harga Dan Kurs Rupiah Terhadap Permintaan Volume Ekspor Biji Kakao Ke Malaysia (2010-2016)
Ekspor merupakan kegiatan yang memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Ekspor akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan ekonomi Negara karena dapat meningkatkan pendapatan nasional. Salah satu komoditas hasil pertanian Indonesia yang menjadi komoditas andalan dalam kegiatan ekspor adalah biji kakao dengan negara tujuan ekspor utama adalah Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang ekspor biji kakao ke Malaysia, harga biji kakao, dan kurs/nilai tukar rupiah serta mengetahui pengaruh harga biji kakao, dan kurs/nilai tukar rupiah terhadap permintaan ekspor biji kakao ke Malaysia. Data yang digunakan merupakan data series bulanan dalam rentang waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2016. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pergerakan volume ekspor biji kakao ke Malaysia, harga biji kakao, dan kurs/nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berfluktuatif dari bulan ke bulan. Berdasarkan analisis regresi, harga biji kakao dan kurs/nilai tukar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor biji kakao ke Malaysia koefisien determinasi sebesar 52,6 persen. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga biji kakao memberikan pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap volume ekspor biji kakao ke Malaysia. Sedangkan kurs/nilai tukar memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan. viii Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, penulis dapat memberikan beberapa saran penelitian sebagai berikut: 1. Kajian ini mendukung pandangan bahwa nilai tukar memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap ekspor biji kakao ke Malaysia. Oleh karena itu, kebijakan menjaga nilai tukar pada level yang tepat merupakan kebijakan yang perlu dilakukan agar peningkatan ekspor Indonesia dapat terjadi. 2. Peningkatan ekspor biji kakao tidak hanya dapat dilakukan dengan peningkatan kuantitas melainkan perlu juga dilakukan peningkatan mutu dan kualitasnya. Hal ini dimaksudkan agar para produsen tidak mengalami kerugian akibat adanya potongan-potongan harga bagi mutu kakao yang rendah sebagai kebijakan pasar
Tidak tersedia versi lain