Skripsi
Motivasi Kerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja anggota Satpol PP di Kecamatan Kebayoran Baru. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini mencakup 5 (lima aspek) yaitu : 1) aspek physiological needs (kebutuhan dasar), 2) aspek safety needs (kebutuhan rasa aman), 3) aspek social needs (kebutuhan social), 4) aspek esteems needs (kebutuhan penghargaan) dan 5) aspek actualization needs(kebutuhan aktualisasi diri). Data yang diperoleh merupakan hasil dari wawancara dengan 5 (lima) Key Informant dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Motivasi Kerja Anggota Satpol PP di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan ditinjau dari : 1). aspek Psycological Needs (Kebutuhan dasar) motivasi kerjanya sudah baik dilihat dari telah terpenuhinya kebutuhan dasarnya. 2) Dilihat dari aspek safety and security Needs, bahwa sarana dan prasarana minimal pada Anggota Satpol PP di Kecamatan Kebayoran Baru belum sepenuhnya memiliki tingkat keamanan yang memadai, belum memiliki sarana gedung kantor sendiri, dan peralatan kerja yang belum memiliki tingkat keamanan yang tinggi, menyebabkan gairah bekerja menurun. 3) Dilihat dari aspek social needs, bahwa kebutuhan akan rasa kekerabatan terjalin dengan baik, sehingga tercipta hubungan kerja yang baik antara anggota dengan pimpinan. 4) Dilihat dari aspek esteem (kebutuhan penghargaan) Berdasarkan penelitian bahwa kebutuhan akan penghargaan pada anggota Satpol PP di Kecamatan Kebayoran Baru belum terpenuhi, terlihat dari viii kurangnya program-program tentang pengembangan kompetensi bagi anggota Satpol PP. 5) Dilihat dari aspek actualization needs ( kebutuhan aktualisasi diri), berdasarkan hasil penelitian, bahwa pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri bagi anggota Satpol PP di Kecamatan Kebayoran Baru belum terpenuhi hanya pada level pimpinan saya yang sudah berada pada level tersebut. Sehingga minat anggota Satpol PP perihal pengembangan potensi dirinya kurang bersemangat, dikarenakan waddah atau aturan yang mengatur hal tersebut belum ada. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penulis memberikan beberapa saran yaitu dalam hal aspek Physiological needs (kebutuhan Dasar) bisa dikatakan kebutuhan anggota sudah bisa terpenuhi, namun dalam hal kebutuhan akan rumah tinggal masih banyak yang belum memikinya, sehingga perlu adanya kepedulian Pemprov DKI khususnya Satpol PP, pengadaan rumah dinas untuk anggota Satpol PP. Aspek Safety needs (Kebutuhan Rasa Aman) yaitu perlu adanya sarana dan prasarana yang baik, misalnya sarana gedung Satpol PP milik sendiri, kemudian peralatan penertiban yang sesuai prosedur, kendaraan dinas operasional yang kondisi baik dan nyaman. Dalam hal aspek Social Needs (Kebutuhan sosial) yaitu pemberian sosialisasi kepada masyarakat terkait Peraturan Daerah. Harus diakui bahwa seringnya terjadi bentrokan pisik antara warga dengan Satpol PP, tidak bisa sepenuhnya disalahkan kepada Satpol PP. Masyarakat juga memiliki andil terpuruknya citra Satpol PP di mata publik. Sehingga perlu adanya peran Satpol PP dalam hal pemberian penyadaran dan ketaatan hukum pada masyarakat. Dalam hal aspek Esteems Needs (kebutuhan Penghargaan) yaitu perlu adanya program diklat berkepanjangan untuk anggota Satpol PP di Kecamatan Kebayoran Baru, baik diklat pembinaan etika profesi, pengembangan pengetahuan dan keterampilan, serta peningkatan kualitas pelayanan Satpol PP. Terakhir dalam aspek Actualization Needs (Kebutuhan Aktualisasi Diri) yaitu perlu dibentuknya waddah atau bagian yang mengurusi perihal kemampuan potensi yang dimiliki anggota Satpol PP, sehingga potensi akan aktualisasi diri yang di miliki anggota Satpol PP dapat diwujudkan.
Tidak tersedia versi lain