Skripsi
Penerapan Budaya Organisasi Dalam Rangka Meningkatan Kinerja Oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan budaya organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta ditinjau dari aspek orientasi pada manfaat, orientasi pada orang, dan orientasi pada tim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: telaah dokumen dan wawancara dengan instrumen penelitian berupa pedoman telaah dokumen dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukan, bahwa penerapan budaya organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja oleh Satpol PP Provinsi DKI Jakarta telah dilaksanakan dengan cukup baik. Untuk mengoptimalkan penerapan budaya organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja oleh Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Aspek orientasi pada manfaat: Anggota Satpol PP agar lebih memperlihatkan nilai-nilai yang humanis dan persuasif sehingga penerapan budaya organisasi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu, pimpinan Satpol PP agar melaksanakan kegiatan- kegiatan untuk memupuk kebersamaan baik antar personil maupun antara personil dengan masyarakat; misalnya melalui sosialisasi oleh Satpol PP Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat pengguna trotoar atau pejalan kaki yang sehari-hari menggunakan area tersebut. Sehingga viii ketertiban akan tumbuh dengan sendirinya dan kemanfaatan sarana prasarana akan semakin dirasakan bersama-sama oleh masyarakat. 2. Aspek orientasi pada orang: penerapan punishment terhadap oknum Anggota Satpol PP Provinsi DKI Jakarta tidak hanya berdasarkan peraturan perundang-undangan, namun dalam bentuk lebih nyata misalnya hukuman turun ke jalan dalam waktu minimal 3 bulan untuk membantu masyarakat di sekitar pinggir kali dalam menjaga kebersihan di sana. Hukuman nyata ini lebih mendidik dan dapat menimbulkan rasa kebersamaan bahwa keberhasilan individu merupakan keuntungan bersama, sebaliknya pelanggaran individu dapat menjadi kerugian bersama-sama pula. 3. Aspek orientasi pada tim: Anggota Satpol PP Provinsi DKI Jakarta agar lebih memperlihatkan adanya kebersamaan tim dan mengatur ulang jam kerja serta rangkaian tugas yang terlampau banyak namun kurang optimal; misalnya petugas untuk shift siang lebih banyak jumlahnya dari pada petugas shift malam. Selain itu, Pimpinan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta agar membuat jadwal penugasan yang ketat mengingat tingginya aktivitas di kota Jakarta saat ini.
Tidak tersedia versi lain