Skripsi
Pengaruh Kompentensi Pegawai Tehadap Implementasi Kebijakan Kerja Sama Teknik Luar Negeri Di Biro KTLN Kementerian Sekretariat Negara
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi pegawai terhadap implementasi kebijakan kerja sama teknik luar negeri di Biro KTLN Kementerian Sekretariat Negara. Variabel yang diteliti adalah pengaruh kompetensi pegawai terhadap implementasi kebijakan kerja sama teknik luar negeri. Adapun indikator-indikator yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan pegawai, sikap pegawai, komunikasi antar individu, ketersediaan sumber daya dan struktur birokrasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Asosiatif dengan hubungan kausal, karena merupakan penelitian yang bersifat menghubungkan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini penulis menggunakan bentuk hubungan kausal yaitu: hubungan yang bersifat sebab akibat, bila x maka y. Pada penelitian ini diperlukan adanya variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian asosiatif dengan hubungan kausal ini digunakan dengan pendekatan kuantitatif (statistik) yaitu menekankan kepada segi pengukuran variabel dengan menggunakan teknik dan alat ukur yang obyektif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang mengutamakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. iv Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, telaah dokumen dan penyebaran kuesioner kepada 30 responden. Sedangkan teknik analisis data yang dipakai adalah analisa statistik yaitu teknik analisis korelasi Pearson Product Moment. Analisis korelasi ini digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara kompetensi pegawai terhadap implementasi kebijakan Kerjasama Teknik Luar Negeri di Biro KTLN Kementerian Sekretariat Negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pegawai Biro KTLN dengan implementasi kebijakan Kerjasama Teknik Luar Negeri di Biro KTLN Kementerian Sekretariat Negara terdapat pengaruh yang sangat kuat. Untuk itu penulis menyarankan 1. Diberikannya kesempatan untuk mengikuti pelatihan/kursus bagi pegawai Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri dengan tujuan untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan yang cukup memadai; 2. Sosialisasi mengenai kerja sama teknik luar negeri kepada Kementerian/Lembaga atau instansi terkait sehingga pelaksanaan bantuan tenaga asing luar negeri mudah dipahami dan dijalankan sebagaimana prosedur tata kerja yang ditetapkan.
Tidak tersedia versi lain