Skripsi
Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan sumber pendapatan negara yang potensial selain sumber pendapatan dari pajak. Pengelolaan PNBP yang efektif dan efisien mutlak diperlukan guna tercapai PNBP yang optimal. Optimalisasi PNBP dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi merupakan suatu upaya, tindakan atau usaha-usaha untuk memperbesar penerimaan sehingga dapat tercapai atau terealisasinya target yang diinginkan dengan cara melakukan pemungutan yang lebih giat, ketat, dan teliti. Upaya intensifikasi mencakup aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, dan personalianya. Intensifikasi dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan pemungutan PNBP dan review besaran tarif PNBP, sedangkan ekstensifikasi dengan langkah perluasan atau penambahan jenis pendapatan daerah yang dapat di pungut selain dari pendapatan yang ada yaitun dengan inventarisasi potensi jenis PNBP. Berbagai instansi pemerintah memiliki sumber pendapatan berupa PNBP ini, salah satunya adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara (Pusdiklat Kemensetneg). PNBP pada Pusdiklat Kemensetneg diperoleh dari pelayanan jasa diklat dan jasa sewa prasarana fisik (prasik). Selama ini penerimaan PNBP ini masih kurang optimal, terlihat dari rata-rata realisasi PNBP pada periode 2011-2015 yang hanya sekitar 4,36% dan belum tercapainya target PNBP setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pertumbuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak per sektor; 2) mengetahui kontribusi penerimaan per sektor terhadap total Penerimaan Negara Bukan Pajak; dan 3) mengetahui optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Pusdiklat Kemensetneg. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif riset dengan analisis statistik deskreptif. Penelitian kualitatif riset adalah suatu proses mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. Sedangkan penelitian penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, yang mana pendekatan ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden dan kedua, pendekatan ini lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi sangat diperlukan dalam pengoptimalan PNBP pada Pusdiklat Kemensetneg. Kegiatan intensifikasi yang dilakukan adalah: a) penerapan yang optimal sistem dan prosedur yang berlaku; b) penerapan standar operasional prosedur (SOP) perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban PNBP; c) pembuatan laporan bulanan pertanggungjawaban PNBP; d) peningkatan kualitas sumber daya manusia; e) kunjungan ke berbagai kementerian dan lembaga untuk penyebaran informasi. Sedangkan ekstensifikasi yang dilakukan adalah: a) menginventaris kembali potensi jenis PNBP yang baru; b) melakukan pertemuan dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas terkait revisi peraturan PNBP pada Pusdiklat Kemensetneg. Untuk itu beberapa saran penulis untuk meningkatkan PNBP Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara adalah sebagai berikut: a) melakukan peningkatan penyebaran informasi melalui webb dan selebaran; b) kunjungan ke kementrian atau intansi lain baik instansi pemerintah maupun swasta dalam rangka menawarkan program diklat dan pengelolaan PNBP; c) kualitas tenaga pengajar/widyaiswara yang handal dan berpengalaman; d) peningkatan skill sumber daya manusia melalui pelatihan, penataran, kursus-kursus dan sejenisnya; e) peningkatan sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan diklat.
Tidak tersedia versi lain