Skripsi
Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pemetaan Kompetensi Jabatan Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur
BKD Provinsi Jawa Timur tengah melaksanakan pemetaan kompetensi jabatan PNS dengan tujuan dapat melakukan perencanaan SDM yang baik, melakukan penataan SDM, melakukan distribusi SDM sesuai dengan kompetensinya, serta dapat digunakan acuan dalam pertimbangan promosi pegawai. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah dengan menetapkan nama jabatan bagi setiap PNS agar setiap pegawai memiliki tanggung jawab dan job description yang jelas. Peran teknologi informasi disini sangat vital agar informasi dapat segera disediakan jika diperlukan. Pelaksanaan pemetaan ini dilakukan oleh dua orang administrator dan empat orang operator. Peran administrator disini adalah untuk mengolah data serta memberikan pembimbingan kepada para operator dalam menjalankan aplikasi pemetaan. Sedangkan operator berperan sebagai petugas input data. Jumlah operator dan administrator terkesan masih kurang dari ideal serta masih seringnya terjadi kesalahan input diindikasikan bahwa kemampuan para operator masih kurang memadai. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui tentang gambaran penerapan teknologi informasi dalam pelaksanaan pemetaan kompetensi jabatan PNS pada BKD provinsi Jawa Timur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pemetaan Kompetensi Jabatan, Teknologi Informasi, dan Sistem Informasi Manajemen. Aspek penelitian adalah ; 1) aspek modal manusia; 2) aspek aktivitas; 3) aspek sarana dan prasarana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif vii dengan pendekatan kualitatif. Analisis data dilakukan setelah data terkumpul dari hasil wawancara dan telaah dokumen. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka yang menjadi temuan penelitian adalah sebagai berikut; 1) jumlah administrator dan operator masih cukup; 2) standar kompetensi belum ada; 3) standar prosedur pemetaan masih belum ditetapkan; 4) sarana dan prasarana secara umum kurang memadai; 5) komputer yang belum sesuai dengan standar minimum; 6) ruangan komputer belum tertata secara sistematis. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jumlah administrator dan operator sudah memadai, hanya perlu penugasan khusus. Standar kompetensi administrator dan operator belum ditetapkan. Diklat bagi administrator dan operator juga belum dilaksanakan. 2. Standar prosedur pemetaan masih belum ditetapkan. Masih terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan pemetaan. 3. Komputer yang digunakan belum sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan. Ruangan masih belum tertata secara sistematis. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perlu segera menetapkan standar kompetensi administrator dan operator, serta mengadakan diklat sebelum menugaskan pegawai menjadi administrator maupun operator. 2. Perlu segera menetapkan standar prosedur pemetaan dan menyosialisasikannya ke seluruh SKPD. 3. Perlu segera menata ruangan komputer secara rapi dan sistematis serta menyediakan komputer yang khusus digunakan untuk pelaksanaan pemetaan sesuai standar.
Tidak tersedia versi lain