Skripsi
Pemanfaatan Rumah Susun Tambora Di Wilayah Kelurahan Angke Kecamatan Tambora Kota Administrasi Jakarta Barat
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Rumah Susun Tambora di Wilayah Kelurahan Angke Kecamatan Tambora Kota Administrasi Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen, wawancara, dan observasi. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman telaah dokumen, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Adapun aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek pemanfaatan rumah susun sebagai hunian dan aspek pemanfaatan rumah susun sebagai tempat usaha. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan Rumah Susun Tambora di Wilayah Kelurahan Angke secara umum belum berjalan dengan optimal. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan Rumah Susun Tambora, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Aspek pemanfaatan Rumah Susun Tambora sebagai hunian: a. Masalah pemindahan hak sewa sarusun kepada pihak lain, perlu diantisipasi dengan mendata ulang seluruh penghuni lama Rumah Susun Tambora serta memperbaharui ketentuan dalam perjanjian sewa menyewa, misalnya diprioritaskan bagi penghuni yang telah berkeluarga dan mempersingkat jangka waktu sewa sarusun menjadi satu tahun. vii b. Melengkapi ketersediaan ruang bersama dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti menyediakan kursi, meja, tanaman hias dan papan catur sehingga dapat menarik minta penghuni untuk berkumpul dan berinteraksi dengan penghuni lainnya. Hal ini diperlukan karena masyarakat berpenghasilan rendah terbiasa mengisi waktu luang dengan mencari hiburan yang tidak perlu membutuhkan biaya. Satu- satunya hiburan tanpa biaya adalah bergaul dengan tetangga dekat. c. Mengevaluasi kembali besaran tarif sewa sarusun karena belum terjangkau bagi sebagian besar penghuni. d. Melakukan pendampingan pra huni kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang menjadi target sasaran penghuni. Hal ini diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat berpenghasilan rendah tentang budaya dan manfaat bertempat tinggal di rumah susun. e. Menetapkan daftar tunggu penghuni rumah susun. Hal ini diperlukan apabila terdapat sarusun yang kosong dapat segera termanfaatkan. 2. Aspek pemanfaatan Rumah Susun Tambora sebagai tempat usaha: a. Diperlukan adanya pelatihan dan bimbingan teknis bagi penghuni agar memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga memiliki keberanian untuk membangun usaha kecil secara mandiri. viii b. Perlunya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak UPRS Tambora untuk memberikan informasi kepada masyarakat luar tentang keberadaan tempat usaha di Rumah Susun Tambora. c. Lebih intensif untuk mengadakan bazar di Rumah Susun Tambora karena dapat menarik keinginan penghuni maupun masyarakat luar untuk berbelanja produk usaha yang dijual oleh para penghuni. d. Diperlukan bantuan modal usaha yang mudah didapatkan oleh penghuni melalui adanya koperasi simpan pinjam di Rumah Susun Tambora sehingga kegiatan usaha kecil yang sudah terbangun dapat terus dikembangkan. e. Lebih intensif melakukan pendampingan pasca huni yang dapat meningkatkan ikatan moral penghuni dengan rumah susun sehingga penyalahgunaan terhadap sarusun tidak akan terjadi lagi
Tidak tersedia versi lain