Skripsi
Hubungan Perubahan Organisasi Dengan Stres Kerja Karyawan Program Vokasi Universitas Indonesia
Universitas Indonesia dalam rencana strategis 2007 – 2012 memiliki visi “Menjadi universitas riset kelas dunia” hal ini menjadikan adanya penataan di fakultas-fakultas, seluruh program diploma dipisahkan dari program sarjana dan magister dan diintegrasikan dengan nama Program Vokasi, perubahan ini memberi dampak pada seluruh kegiatan program diploma, termasuk sumber daya manusianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan organisasi dengan stres kerja karyawan Program Vokasi Universitas Indonesia, pada perubahan organisasi akan diliteliti mengenai persepsi dari karyawan. Variabel yang diteliti adalah perubahan organisasi dengan indikator perubahan struktur, perubahan teknologi, perubahan penataan fisik dan perubahan orang dan variabel stres kerja dengan indikator gejala fisik, perilaku dan psikologi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survey – asosiatif – kuantitatif dengan mengumpulkan data dalam bentuk kuesioner kepada karyawan sebagai responden sebanyak 47 orang yang telah ditetapkan sebagai sampel. Teknik sampling yang digunakan yaitu dengan menggunakan sampling jenuh atau dengan teknik sensus. Sedangkan teknis analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan data yang dikuantitatifkan atau diangkakan, kemudian dari hasil pengolahan data tersebut hasilnya akan dibuat dalam bentuk tabel frekuensi yang kemudian diintepretasikan berdasarkan data yang ada untuk kemudian menghitung uji hubungan antar variabel yang diteliti dengan menggunakan software statistic (SPSS 19). Hasil dari penelitian ini yaitu: 1. Lebih banyak responden yang memiliki persepsi positif terhadap perubahan organisasi yaitu 51,1%. 2. Lebih banyak responden yang mengalami stres kerja yaitu 51,1%. 3. Terdapat hubungan antara persepsi mengenai perubahan organisasi dengan stres kerja pada karyawan Vokasi UI, dengan nilai p sebesar 0,028. Saran yang diajukan oleh penulis yaitu : 1. Untuk meningkatkan jumlah karyawan yang memiliki persepsi positif mengenai perubahan yang terjadi sebaiknya jajaran manajemen mengkomunikasikan dengan jelas seluruh sasaran-sasaran perubahan, hal-hal yang sedang dikerjakan misalnya dengan mengadakan rapat rutin karyawan agar tidak ada kebingungan dalam diri karyawan. 2. Untuk mengurangi jumlah karyawan yang mengalami stres kerja sebaiknya jajaran manajemen menjembatani komunikasi antar karyawan agar terjalin komunikasi yang lebih hangat, adapun bentuknya dapat berupa team building atau gathering. 3. Untuk menanggulangi stres kerja pihak manajemen juga dapat memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan guna meningkatkan kemampuan dalam menghadapi kondisi yang lebih kompleks. Selain itu juga pihak manajemen diharapkan dapat menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan seperti memperhatikan hak karyawan, mengadakan kegiatan olah raga rutin, dan adanya petunjuk kerja yang jelas. 4. Penelitian lanjutan mengenai perubahan organisasi terhadap stres kerja sebaiknya perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh dan faktor-faktor lain yang sekiranya dapat mempengaruhi stres kerja karyawan.
Tidak tersedia versi lain