Tesis
Pengaruh Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta
Sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah Provinsi DKI Jakarta yang terbesar adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Dilihat dari kondisi data realisasi PKB dan BBNKB tahun 2009-2016, secara umum meningkat terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)Provinsi DKI Jakarta. Fenomena yang sama terdapat di beberapa daerah di Indonesia, bahwa PKB dan BBNKB berpengaruh positif terhadap peningkatan PAD seperti di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerimaan PKB dan BBNKB terhadap PAD di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskripstif dan analisis regresi linier berganda. Metode pengumpulan data yang digunakan, melalui penelaahan dokumen dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi yang diterbitkan oleh Dinas Pelayanan Pajak Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Data yang digunakan ialah data sekunder yang menggunakan runtun waktu (time series)32 (tiga puluh dua) triwulan selama periode tahun 2009–2016. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PAD sebagai variabel terikat (variabel Y). Sedangkan variabel bebas yang digunakan, yaitu: PKB (variabel X1)dan BBNKB (variabel X2). Hasil Penelitian secara deskriptif, Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pendapatan Asli Daerah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan secara umum PAD cenderung meningkat dan sangat berfluktuatif terlihat kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2016. PAD yang cenderung meningkat menunjukkan bahwa PAD merupakan pendapatan Daerah yang cukup potensial yang bersumber dari pajak daerah antara lain: PKB dan BBNKB. Hal ini juga dapat terlihat bahwa realisasi penerimaan PKB dan BBNKB dalam penelitian 32 triwulan periode tahun 2009-2016 berturut-turut berpengaruh viii terhadap PAD DKI Jakarta dengan konstribusi rata-rata Rp. 4,557 triliun pertahun atau 20,06% pertahun dalam kurun waktu delapan tahun. Dan realisasi penerimaan BBNKB dalam penelitian 32 triwulan periode tahun 2009-2016 berturut-turut berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah DKI Jakarta dengan konstribusi rata-rata Rp. 4,750 triliun pertahun atau 21.89% pertahun. Selain hasil penelitian secara deskriptif juga terdapat hasil penelitian dari hasil output dari SPSS 20.0 for windows menunjukkan: a. PKB dan BBNKB secara bersama-sama berpengaruh terhadap PAD di Provinsi DKI Jakarta. Hal itu ditunjukkan hasil perhitungan statistik (SPSS)berupa koefisien Korelasi (R) sebesar = 0,468. Dengan kata lain, hipotesis penelitian terbukti: “Terdapat pengaruh PKB dan BBNKB secara bersamasama terhadap PAD DKI Jakarta”. b. Dari Koefisien Korelasi (R) sebesar = 0,468, dapat dihitung pula koefisien determinasi (Adjusted R²)sebesar = 0,165. Hal itu menunjukkan, terdapat kontribusi perubahan variabel X terhadap perubahan variabel Y sebesar 0,165 atau 16,5%, sedang sisanya 1 – (R²)= 1 – 16,5% = 83,5% dipengaruhi oleh faktor lain, yang tidak dimasukkan dalam model. c. Diperoleh Model persamaan regresi yang telah memenuhi keempat uji asumsi klasik yang disyaratkan yaitu: PAD = 4.429.925,929 + 4,563 PKB – 2,866 BBNKB Jadi, PAD = Rp4.445,97 Milyard Sesuai dengan persamaan regresi yang diperoleh dari penelitian, bahwa kenaikan PKB dan BBNKB akan meningkatkan PAD Provinsi DKI Jakarta.
Tidak tersedia versi lain