Tesis
Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Reformasi Birokrasi Pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan
Reformasi birokrasi pada prinsipnya adalah melakukan perubahan pola pikir (mind set), budaya kerja (culture set)dan perilaku (behavior). Proses perubahan/pembaruan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan dalam upaya pemerintah mencapai good govermance. Reformasi Birokrasi pada Kementerian Kesehatan dilaksanakan berdasarkan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2010 - 2014 dan dilanjutkan dengan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2015 – 2019. Pelaksanaan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2010 – 2014 telah dievaluasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan hasil 8 (delapan) area perubahan belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena beberapa permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi secara parsial maupun simultan terhadap reformasi birokrasi pada Sekretariat Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Populasi adalah seluruh PNS di lingkungan Sekretariat Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 188 pegawai dan sampel sebanyak 66 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap reformasi birokrasi pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tingkat pengaruh rendah, 2) Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap reformasi birokrasi pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tingkat pengaruh kuat dan 3) Secara simultan kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap reformasi birokrasi pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tingkat pengaruh sedang. Koefisien regresi variabel kepemimpinan dan budaya organisasi bertanda positif (+)menandakan hubungan yang searah. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi mempengaruhi reformasi birokrasi, dimana nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel (27.964 > 3.120)dengan tingkat signifikan di bawah 0,05 yaitu 0,000 dan koefisien determinasi menunjukkan angka Adjusted R Square sebesar 0,453 atau 45,3% dipengaruhi oleh faktor dependen dan sisanya 54,7% dipengaruhi oleh faktor diluar kedua variabel tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan Kepemimpinan dan Budaya Organisasi secara parsial maupun simultan terhadap Reformasi Birokrasi Pada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan. Dengan demikian peneliti menyampaikan saran perlu ditingkatkan peran para pimpinan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi melalui pembinaan integritas, kompetensi dan pembentukan gaya kepemimpinan, perlu dibangun budaya organisasi yang mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi melalui peningkatan motivasi, pemberian penghargaan dan sanksi serta peningkatan sistim kerja yang berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP), dan perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap reformasi birokrasi.
Tidak tersedia versi lain