Skripsi
Strategi Peningkatan Kompetensi Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Jaya Jakarta Pusat
Pelayanan keperawatan yang bermutu menuntut perawat di RSPJ untuk bekerja secara profesional dan terstandar, di mana pelayanan berfokus pada pasien dan secara komprehensif. Dan untuk mengikuti cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi yang terjadi pada sistem pelayanan kesehatan dan keperawatan serta memenuhi kepuasan pasien, maka diperlukan penyusunan strategi dalam peningkatan kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang lebih difokuskan pada perilaku caring perawat pada pasien rawat inap Rumah Sakit Pertamina Jaya. Strategi peningkatan kompetensi perawat tersebut dapat dilakukan melalui : 1) Pelatihan dan Pendidikan, 2) Motivasi, 3) Coaching dan Counseling, 4) Penghargaan, 5) Fasilitas (sarana dan prasarana) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pertamina Jaya. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dengan wawancara kepada 9 (sembilan) orang informan, observasi lapangan terhadap perawat yang berdinas, dan telaah dokumen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Pendidikan dan pelatihan. Pelatihan seperti Nursing Day dijadwalkan satu bulan sekali, untuk seminar dan kursus pegawai harus diajukan oleh unit ke korporat. Untuk hal pendidikan, belum terfasilitasi secara baik oleh perusahaan vii 2. Pemberian motivasi untuk perawat PWT (Pekerja Waktu Tertentu) mengharapkan untuk diangkat sebagai pegawai tetap (PWTT), sedangkan yang menjadi motivasi untuk perawat PWTT (Pekerja Waktu Tidak Tertentu) adalah info naik golongan, diikutkan seminar/kursus, penilaian kinerja yang baik (pengembangan jenjang karir). 3. Coaching dan counseling sangat dibutuhkan di RSPJ dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat namun proses coaching dan counseling masih dilakukan bila ada insiden dan permasalahan, padahal coaching dan counseling itu tujuannya “memperbaiki” 4. Untuk pemberian penghargaan (reward) itu perlu dilakukan terutama bagi pegawai berprestasi namun di Rumah Sakit Pertamina Jaya saat ini tidak ada sistem bakunya, masih mengacu ke korporat. Terkadang reward/penghargaan masih dianggap “kurang penting”, tapi sesungguhnya itu perlu. Reward dapat dimulai dari penghargaan yang sederhana, seperti ucapan terima kasih atau sekedar pujian sederhana, pemberian pin saat morning meeting atau nursing day. 5. Untuk Fasilitas (Sarana dan Prasarana), rumah sakit perlu meningkatkan fasilitas RS dalam rangka menunjang kompetensi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, efisien dan bermutu Untuk itu penulis menyarankan : 1. Perlu dilakukan pelatihan-pelatihan secara berkala dengan cara mengikuti pendidikan informal seperti pelatihan internal (Nursing Day), seminar, workshop, benchmark bila diperlukan. Perawat juga perlu difasilitasi dalam meningkatkan pendidikan formal di bidang keperawatan karena ilmu keperawatan terus berkembang. 2. Pemberian motivasi dengan memberikan penghargaan bagi yang berkinerja baik, dan memberikan pembinaan bagi yang berkinerja rendah. Kebijakan yang transparan dalam pembagian imbalan jasa pelayanan, pengembangan karir dan lainnya. 3. Pendekatan coaching dan counseling perlu rutin dilakukan dua kali dalam setahun untuk menyepakati target yang akan dicapai 4. Memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat secara wajar kepada perawat atas prestasi kerja yang dicapai, dan memberikan pembinaan kepada perawat yang tidak disiplin dan tidak patuh terhadap peraturan. Peningkatan kesempatan promosi bagi perawat secara merata. 5. Manajemen perlu meningkatkan kenyamanan ruangan, lingkungan rumah sakit dan juga melengkapi fasilitas kerja perawat, seperti laboratorium mini untuk memperdalam ilmu dan kompetensi.
Tidak tersedia versi lain