Tesis
Analisis Perbandingan Tentang Kualitas Pelayanan Publik Antara Anjungan Jawa Timur Dengan Anjungan Papua Barat Di Taman Mini Indonesia Indah – Jakarta
Anjungan daerah sebagai pilar utama dari TMII dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pengunjung, termasuk Anjungan Jawa Timur dan Anjungan Papua Barat. Pelayanan publik yang dilakukan di Anjungan Jawa Timur dan Anjungan Papua Barat, merupakan suatu bentuk pelayanan yang sifatnya non profit. Pelayanan yang dilakukan terhadap pengunjung baik pengunjung umum (masyarakat luas) maupun pengunjung khusus (tim kesenian daerah – hanya di Anjungan Jawa Timur) merupakan wujud nyata pelayanan publik yang dilakukan secara kontinyu oleh kedua Anjungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara, observasi lapangan dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian didapatkan lima aspek dan sepuluh sub aspek pelayanan yang dilakukan di kedua anjungan. Aspek tangible yang terdiri dari sarana/prasarana dimana bangunan Anjungan Jawa Timur sudah mewakili sebagian besar rumah adat dan atau sejarah yang ada di Jawa Timur. Dari aspek alat peraga sudah mewakili keseluruhan 38 kabupaten/kota yang ada, namun dari segi tampilan petugas belum terlalu maksimal karena frekuensi penggunaan busana daerah yang masih kurang, sementara itu Anjungan Papua Barat dari aspek bangunan hanya mewakili satu suku saja (suku arfak) yaitu rumah kaki seribu (disebabkan lahan yang terbatas), koleksi alat peraga yang ada belum mewakili keseluruhan kabupaten/kota yang ada di daerah serta tampilan petugas belum pernah mengenakan baju adat/tradisonal dalam menjalankan tugas pelayanan. Dari aspek reliability yang terdiri aspek akurasi informasi Anjungan Jawa Timur sudah memadai sebab petugas merupakan orang asli Jawa Timur dan menguasai materi tentang Jawa Timur. Dari aspek ketepatan waktu, mengikuti jam operasional TMII namun bisa flexsibel dalam mengakhiri layanan tergantung masih adanya pengunjung diarea Anjungan, sedangkan Anjungan Papua Barat dari aspek akurasi informasi belum sepenuhnya menguasai materi yang ada (hanya ± 50% materi yang baru dikuasi oleh petugas pemberi informasi tentang Papua Barat). dari aspek ketepatan waktu sama dengan anjungan Jawa Timur, fleksibel juga ketika masih ada pengunjung yang berada di lokasi Anjungan. Dari aspek responsivness yang terdiri dari aspek tanggap, Anjungan Jawa Timur sudah bisa dikatakan baik khususnya pelayanan kepada pengisi acara yang datang dari daerah hampir secara rutin setiap minggunya. Serta penyediaan souvenir ciri khas daerah bagi pengunjung yang ingin membeli tersedia di area artshop. Dari aspek kecepatan layanan juga sudah baik dengan penyediaan sarana pendukung informasi seperti brosur, leaflet yang selalu tersedia untuk setiap pengunjung yang membutuhkan. Sementara itu Anjungan Papua Barat dari aspek tanggap belum mampu menyelenggarakan pertunjukan budaya yang rutin (khususnya dari daerah karena keterbatasan anggaran), serta masih terbatasnya souvenir yang bisa dibeli oleh pengunjung. Dari aspek kecepatan layanan, masih terbatasnya sarana pendukung informasi seperti brosur, leafleat, yang dibutuhkan pengunjung. Dari aspek asssurance yang terdiri dari aspek keramahan, Anjungan Jawa Timur sudah baik sebab petugas yang melayani pengunjung selalu welcome dan memberikan rasa nyaman. Dari aspek keamanan, sudah cukup baik sebab selain memiliki security sendiri juga bekerjasama dengan securtiy TMII. Sementara itu Anjungan Papua Barat dari aspek keramahan sudah baik sebab petugas yang melayani dinilai cukup ramah karena sering menyapa pengunjung terlebih dahulu. Dari aspek keamanan, sudah cukup baik sebab selain memiliki security juga menggunakan alat keamanan CCTV. Dari aspek Empathy yang terdiri dari aspek perhatian, Anjungan Jawa Timur perlakuan kepada pengunjung umum dalam batas yang sewajarnya (tidak berlebihan), namun khusus pengisi acara dari daerah diberikan perhatian yang khusus dengan harapan akan terus mengisi acara di panggung terbuka. Dari aspek komunikasi, petugas anjungan sudah komunikatif ditambah dengan penguasaan bahasa asing yang cukup baik.Anjungan Papua Barat dari aspek perhatian kepada pengunjung sama dengan di Jawa Timur dalam batas yang sewajarnya, tidak berlebihan dan dibuat-buat. Dari aspek komunikasi, petugas sudah cukup komunikatif namun masih terkendala dengan penguasaan Bahasa Asing/Inggris.
Tidak tersedia versi lain