Tesis
Analisa Manajemen Risiko Studi Kasus Pada Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri)
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan salah satu bentuk implementasi dari prinsip - prinsip Good Corporate Governance (GCG). Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan Manajemen Risiko di dalam setiap aktivitas Perusahaan guna mengurangi risiko sekecil mungkin sehingga diharapkan perusahaan akan dapat memperoleh hasil yang optimal. Dengan menerapkan manajemen risiko terintegrasi, BUMN non bank akan mampu mengidentifikasi risiko, menganalisa risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko dan monitoring risiko berdasarkan tingkatan risiko (tinggi, sedang, dan rendah) sehingga perusahaan lebih siap menghadapi kemungkinan dan kondisi terburuk yang menimpa perusahaan serta dapat mengantisipasi dampaknya terhadap kelangsungan hidup BUMN tersebut. Pokok Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan Manajemen Risiko di Perum Peruri (salah satu BUMN non bank di Indonesia). Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif , yang dilakukan dengan melakukan survei menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data tentang risiko unit dari Perum Peruri dan sebagai responden adalah karyawan dari Perum Peruri. Data yang terkumpul diolah menggunakan metode Delphi untuk diukur dampak dan kemungkinan risiko, kemudian pengukuran/pemetaan risiko dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menghasilkan peta risiko dan sebab akibat risiko agar dapat dilakukan penanganan dan monitoring risiko lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan hal hal sebagai berikut: (1). Hasil Identifikasi risiko menunjukkan bahwa untuk risiko strategis diketahui terdapat 56 risiko tinggi dan 18 risiko sedang yang harus segera diberikan solusi atas risiko - risiko tersebut (2) Hasil analisis menggunakan metode Delphi dan FMEA menunjukkan hasil pemetaan risiko untuk masing-masing unit seperti berikut ini, risiko tinggi terlihat pada Unit Produksi (17,14) dan SPI (16,81), sedangkan risiko sedang terlihat pada Unit Pemasaran (12,25), POSM (12,04), Pengadaan (11,83), SDM (7,69), dan Keuangan (7,56). Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam penerapan Sistem Manajemen Risiko, peneliti menyarankan agar Perum Peruri membentuk bagian tersendiri untuk pengelolaan risiko dan segera menetapkan ix kebijakan/pedoman tertulis tentang manajemen risiko; 2. Untuk memudahkan monitoring dan review manajemen risiko, peneliti menyarankan Perum Peruri menugaskan unit Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk melakukan monitoring terhadap penanganan risiko dan review terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi berdasarkan hasil analisa risiko dan evaluasi risiko sehingga unit SPI dapat memberikan saran perbaikan dan rekomendasi; 3. Peneliti menyarankan bahwa analisa manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 dapat digunakan oleh Manajemen Perum Peruri dalam proses manajemen risiko dalam rangka meningkatkan KPI (Key Performance Indicator) Perusahaan.
Tidak tersedia versi lain