Skripsi
Budaya Keselamatan Pada Pusat Teknologi Radioisotop Dan Radiofarmaka – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana budaya keselamatan di Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, Badan Tenaga Nuklir Nasional dilihat dari aspek program kerja (perencanaan) dan penerapan (pelaksanaan). Tujuan budaya keselamatan adalah agar seluruh personel berkontribusi dan bertanggungjawab atas keselamatan instalasi dimana personel tersebut melakukan kegiatan. Budaya keselamatan ini penting karena banyak kecelakan yang terjadi akibat kurangnya kepedulian terhadap keselamatan seperti kejadian pada kecelakaan instalasi nuklir Three Mile Island (1979), Chernobyl (1986) dan Fukushima (2011). Kejadian seperti ini memunculkan kesadaran bahwa faktor manusia atau sumber daya manusia memberikan kontribusi signifikan terhadap kegagalan pengoperasian suatu sistem yang berpengaruh terhadap keselamatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif , dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi. Sedangkan teknik analisis data yaitu analisis secara deskriptif dengan cara mengumpulkan data dan fakta mengenai penelitian untuk kemudian digambarkan dalam bentuk penafsiran pada data yang dianggap mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh dari tahapan studi pustaka dan lapangan rnkemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa budaya keselamatan di Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, Badan tenaga Nuklir Nasional sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, terbukti dengan capaian kinerja zero accident yang dilaporkan pada akhir tahun kegiatan. Namun demikian, karena budaya keselamatan berkaitan dengan perilaku individu yang bisa berubah setiap saat, budaya keselamatan ini harus tetap dipelihara dan capaian kinerja ini harus dapat dipertahankan melalui pembinaan yang terus menerus dan berkesinambungan, menyesuaikan dengan kondisi dan peraturanperaturan yang berkembang pula. Untuk memelihara dan meningkatkan perilaku budaya keselamatan ini, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1.Memelihara kesadaran pegawai akan pentingnya faktor keselamatan, bekerja dengan selamat, terutama dilingkungan fasilitas nuklir yang beresiko tinggi 2.Meningkatkan kompetensi pegawai akan fungsi-fungsi keselamatan yang akan membawa dampak pada kesadaran pentingnya budaya keselamatan 3.Mengikuti dan mengupdate informasi/peraturan-peraturan terkait keselamatan guna meningkatkan pemahaman pegawai.
Tidak tersedia versi lain