Skripsi
Pengembangan Karier Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Dalam Perspektif Gender
Tujuan Kepolisian Negara Republik Indonesia tercermin dalam tugas pokok yang diemban yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, maka tercapainya tujuan dan sasaran intitusi Polri tersebut tergantung dari manajemen operasional yang mencakupi seluruh unit organisasi di tingkat Mabes, Polda, Polres dan Polsek, serta dukungan manajemen sumberdaya manusia yang mengisinya dengan personel yang tepat. Sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan upaya kesetaraan gender melalui pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) maka diharapkan dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia Polri dapat mengakomodir isu gender sehingga sedikitnya jumlah Polwan dengan tuntutan tugas dewasa ini yang semakin komplek maka dirasa perlu pemberdayaan anggota Polwan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Polri, dengan pengembangan karir yang proporsional sehingga tercapai tujuan terpelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif gender dalam pengembangan karier anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan melakukan analisis terhadap aspek-aspek yang relevan yaitu perspektif gender dalam minat anggota Polri untuk di promosikan, perspektif iv gender dalam pengiriman pendidikan, perspektif gender dalam penugasan, perspektif gender dalam pemberian jabatan dan pangkat. Penelitian dilakukan dengan metode study kasus. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara telaah dokumen dan wawancara. Hasil penelitian bahwa perspektif gender dalam pengembangan karier anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia 1. Dari aspek minat untuk dipromosikan, baik Polwan dan Polki samasama berkomitmen bagus dalam pengembangan kariernya dan menjalankan tugas-tugas organisasi. 2. Dari aspek pengiriman pendidikan, masih ada hambatan bagi anggota Polwan, karena sering terbentur dengan kodratnya sebagai wanita, ibu rumah tangga yag harus mengurus keluarga. 3. Dari aspek penugasan, hambatan dalam pengembangan karier dalam perspektif gender terletak dari pandangan Polki yang merasa “kasian” dan mengangap Polwan kurang mampu menjalankan tugas-tugas operasional Kepolisian. 4. Dari aspek jabatan dan kenaikan pangkat, pengembangan karier anggota Polri dianggap telah bersperspektif gender. Untuk itu penulis menyarankan: 1. Untuk Polwan hendaknya lebih aktif dalam mencari informasi terkait persyaratan-persyaratan pendidikan dan persyaratan jabatan sehingga mampu dan pandai membuat perencanaan karir dan perencanaan pribadinya. 2. Untuk pimpinan dan Manajemen SDM agar mengupayakan peningkatan jumlah Polwan dalam penugasan di bidang operasional agar pengarusutamaan gender dalam pengembangan karier di instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia terasa lebih hidup.
Tidak tersedia versi lain