Skripsi
Pengaruh Refungsionalisasi Peran TNI Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Bintara Kodiklat TNI (Studi Kasus Kodiklat TNI)
Meningkatkan kepuasan kerja Bintara Kodiklat TNI dihadapkan pada peran Bintara sebagai tulang punggung satuan dengan dislokasi satuan yang jauh dari jangkauan transportasi sehari-hari sangat menjadi perhatian yang cukup serius. Dimana postur seorang Bintara adalah pada posisi middle atau berada di tengah-tengah yang dalam arti kata harfiahnya bahwa seorang Bintara adalah Pembina Antara Perwira dan Tamtama, sehingga mengandung konsekuensi logis yang sangat signifikan bahwa dengan minimnya sarana dan prasarana yang melekat pada individu Bintara tersebut namun tetap dituntut untuk berbuat, bertindak dan bersikap yang maksimal agar setiap tugas pokok TNI dapat terlaksana dengan baik sampai ke unsur Tamtama. Kodiklat TNI yang dilahirkan pada era Reformasi Birokrasi tepatnya pada tahun 2010 berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/50/VII/2010 yang pastinya membawa pesan Reformasi Birokrasi bahwa efektif dan efisiensi sebagai norma dasar dalam penyelenggaraan organisasinya tersebut. Efektif dan efisiensi yang dimaksud pastinya sudah memberikan konsekuensi tersendiri, sehingga konsep struktur viii organisasi Kodiklat TNI menggunakan konsep bahwa dengan organisasi yang sedikit dapat mengerjakan pekerjaan yang besar. Hal ini memberi dampak yang sangat signifikan bahwa semua unsur di tubuh Kodiklat TNI baik dari Perwira Tinggi, Perwira Menengah, Perwira Pertama sampai dengan Bintara memiliki beban yang luar biasa besarnya dibandingkan bila pada pangkat dan golongan yang sama di satuan TNI manapun. Refungsionalisasi Peran TNI yang bergulir setelah bergulirnya Reformasi Birokrasi memberi bukti konkrit berupa tunjangan kinerja yang diterima segenap prajurit TNI dalam bentuk nominal uang sesuai tingkat, golongan dan beban kerja masing-masing individu. Sasaran tentang keberpengaruhannya yang ingin diteliti yaitu pada Bintara Kodiklat TNI dikarenakan sosok Bintara itu sendiri yang minim dukungan sarana dan prasarana serta dislokasi satuan yang jauh namun masih harus dituntut beban kerja yang luar biasa ternyata memiliki keterkaitan yang signifikan terhadap pemberian tunjangan kinerja itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari adanya Refungsionalisasi Peran TNI terhadap Kepuasan Kerja Bintara Kodiklat TNI. Kemudian variabel yang diteliti yaitu terbagi 2 adalah variabel refungsionalisasi peran TNI dan variabel kepuasan kerja Bintara Kodiklat TNI. Adapun Indikator-indikator yang diukur dalam setiap variabel adalah terbagi 2, untuk variabel refungsionalisasi peran TNI memiliki ix indikator 1) kemauan instropektif dan prospektif TNI untuk menata diri, 2) menempatkan diri secara tepat dan lebih fungsional, 3) melaksanakan redefinisi, reposisi dan reaktualisasi peran TNI, 4) komitmen TNI untuk memposisikan diri secara tepat dan 5) mengoptimalkan perannya dalam tatanan kehidupan nasional bangsa Indonesia, sedangkan untuk variabel kepuasan kerja Bintara Kodiklat TNI memiliki indikator 1) penilaian untuk tetap bertahan dalam organisasi, 2) tidak melakukan upaya menunggu baiknya kondisi organisasi secara pasif, 3) tidak melakukan upaya aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi dan 4) tetap perduli dengan kondisi organisasi. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif, dengan basis data yang dikuantifikasikan atau diangkakan kemudian dari hasil pengolahan data tersebut hasilnya akan dibuat dalm bentuk tabel frekuensi, selanjutnya penulis akan memberikan interpretasi berdasarkan data yang ada dan akhirnya mengukur tingkat kepuasan Bintara Kodiklat TNI dari indikator indikator yang akan diukur berdasarkan rumus yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan konstanta sebesar 27.996 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai Refungsionalisasi Peran TNI maka Kepuasan Kerja Bintara Kodiklat TNI nilainya 27.996. Koefisien regresi 0.658 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai skor dari variabel refungsionalisasi peran TNI akan meningkatkan nilai kepuasan kerja Bintara Kodiklat TNI x sebesar 0.658 kali. Artinya hal ini membuktikan bahwa hasil jawaban dari para responden sebanyak 100 responden setelah dihitung dengan SPSS 16.0 menyatakan apabila Refungsionalisasi Peran TNI dipertahankan atau ditingkatkan maupun digerakkan akan berhubungan dan mempengaruhi terhadap peningkatan Kepuasan Kerja Bintara Kodiklat TNI. Kemudian pada faktanya Refungsionalisasi Peran TNI sudah berjalan sesuai dengan koridor yang telah ditentukan. Hal ini dapat dinyatakan bahwa sudah tidak ditemukan lagi adanya TNI yang berdwifungsi, terlibat dalam day to day politics, dan berbisnis. Fakta menunjukkan saat ini TNI tidak ada satu individu atau satuan manapun yang telah terbukti melakukan salah satu dari ketiganya atau semua dari ketiga hal tersebut. Sedangkan untuk Kepuasan Kerja Bintara Kodiklat TNI sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dinyatakan bahwa dengan minimnya sarana dan prasarana satuan Kodiklat TNI sebagai satuan baru serta beban tugas yang lebih besar dari komposisi organisasinya, namun personel Kodiklat TNI khususnya golongan Bintara masih dapat menjalankan tugasnya dengan penuh semangat dan tetap berdedikasi tinggi. Terbukti semua beban kerja berskala Nasional seperti Latihan Gabungan TNI, Revisi Doktrin TNI Tridek dan penyempurnaan produk-produk Strategis Pertahanan Negara dapat terselenggara dengan baik sampai dengan mendapat apresiasi positif dari Bapak Presiden RI, yang pastinya disini tidak luput peran Bintara Kodiklat TNI. xi Setelah penulis melakukan penelitian tentang bagaimana pelaksanaan Refungsionalisasi Peran TNI dalam rangka meningkatkan Kepuasan Kerja Bintara Kodiklat TNI, maka penulis menyarankan : 1. Untuk menjaga dan meningkatkan grafik Refungsionalisasi Peran TNI yang berpengaruh sangat kuat terhadap Kepuasan Kerja Bintara Kodiklat TNI, maka personel Bintara Kodiklat TNI harus mau melakukan introspektif secara tepat dan fungsional melalui redefinisi, reposisi, dan reaktualisasi peran TNI. 2. Agar Refungsionalisasi Peran TNI baik, maka kepuasan kerjanya yang belum memenuhi harapan perlu diadakan perbaikan, melalui peningkatan kualitas kerja, pengetahuan, dan pola pikir baru. 3. Upaya konkrit yang seharusnya dapat dilaksanakan oleh segenap Pimpinan di Kodiklat TNI adalah untuk dapat secara periodik memberikan penjelasan serinci mungkin tentang apa dan bagaimana Refungsionalisasi Peran TNI sehingga dapat diterima dan dilaksanakan oleh segenap personel Kodiklat TNI terkhusus Bintara sebagai tulang punggung satuan. 4. Terhadap personel Bintara Kodiklat TNI, guna tercapainya peningkatan kepuasan kerja yang diinginkan maka seharusnya setiap personel Bintara Kodiklat TNI mau dan mampu xii meningkatkan semangat, dedikasi dan kualitas kerjanya sehingga akan mendapat respon positif dari pimpinan yang pada muaranya tidak menutup kemungkinan untuk mendapat tambahan pendapatan maupun penilaian secara makro oleh pemerintah bahwa pelaksanaan Refungsionalisasi Peran TNI telah menemui hasil yang diharapkan sehingga harapannya terjadi peningkatan dan pemantapan akan Refungsionalisasi Peran TNI.
Tidak tersedia versi lain