Tesis
Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta (AGD Dinkes DKI Jakarta) adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang menerapkan pola keuangan BLUD dijajaran Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Tugas pokok dan fungsi AGD Dinkes DKI Jakarta adalah memberikan pelayanan evakuasi medis dan pelatihan kegawatdaruratan untuk masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya. Sehingga AGD Dinkes DKI Jakarta menjadi salah satu tumpuan dan harapan masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya dalam evakuasi medis maupun penanggulangan bencana. Tetapi SDM di AGD Dinkes DKI Jakarta budaya kerja sebagai SDM profesional (mempunyai integritas, komitmen, karakter) serta mempunyai kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung tugas pokok dan fungsinya belum berjalan sesuai yang diharapkan, sehingga kinerja AGD Dinkes DKI Jakarta masih belum optimal. Dimana hasil survei kepuasan pelanggan menunjukan sebagian besar konsumen mengeluhkan lamanya datang ambulans (respon time), dimana keterlambatan ambulans sebagian besar berdasarkan observasi diakibatkan oleh perilaku SDM.
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penulisan ini akan mengkaji apakah ada pengaruh antara budaya organisasi dan kompetensi petugas terhadap kinerja AGD Dinkes DKI Jakarta. Baik secara secara parsial maupun bersama-sama. Lokasi penelitian ini adalah di AGD Dinkes DKI Jakarta, dengan populasi semua petugas dan karyawan AGD Dinkes DKI Jakarta. Sampling ditentukan secara acak sebesar 161 reponden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey. Analisa menggunakan analisa statistik dengan menggunakan program SPSS 21. Dimana sebelumnya instrument yang digunakan sudah melalui uji instrumen validitas dan reliabilitas, dan hasilnya adalah valid dan reliabel. Sedangkan untuk uji asumsi klasik sebagai prasyarat untuk uji selanjutnya juga sudah dilakukan, dan hasil dari uji multikorelasionalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas adalah memenuhi syarat yang ditetapkan sesuai kriteria.
Hasil uji hubungan antara variabel budaya organisasi dan kinerja AGD Dinkes DKI Jakarta dalam penelitian menunjukan hasil yang signifikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,386. Dimana pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kinerja adalah signifikan dengan hasil uji t nilai sig. sebesar 0,000 (< 0,050) dan sebesar R2 = 0,149 (14,9 %). Dari hasil diperoleh hasil pengolahan data diperoleh persamaan regresi untuk hubungan antara budaya organisasi dan kinerja : Y = 2,388 + 0,384 X.
Hasil uji hubungan antara variabel kompetensi dan kinerja AGD Dinkes dalam penelitian menunjukan hasil yang signifikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,228. Dimana pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kinerja adalah signifikan dengan hasil uji t nilai sig. sebesar 0,004 (< 0,050) dan sebesar R2 = 0,052 (5,2 %). Dari hasil diperoleh hasil pengolahan data diperoleh persamaan regresi untuk hubungan antara kompetensi dan kinerja : Y = 2,814 + 0,271 X.
Hasil uji hubungan antara variabel budaya kerja dan kompetensi terhadap kinerja AGD Dinkes dalam penelitian menunjukan hasil yang signifikan dengan hasil uji t nilai sig. sebesar 0,000 (< 0,050), demikian juga dengan hasil uji F secara bersama-sama menunjukan hasil yang signifikan dengan nilai sebesar 0,000 (< 0,05). Dimana pengaruh variabel budaya organisasi dan kompetensi terhadap kinerja sebesar R2 = 0,249 (24,9 %). Sehingga pengaruh residual sebesar 75,1 %. Pengaruh langsung variabel budaya organisasi terhadap kinerja AGD Dinkes DKI Jakarta sebesar 0,415, sedangkan pengaruh langsung variabel kompetensi sebesar 0,135. Dengan persamaan regresi berganda untuk hubungan antara budaya organisasi dan kompetensi terhadap kinerja : Y = 1,083 + 0,291 X1 + 0,134 X2 + e
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hipotesis diterima, sehingga diambil kesimpulan ada pengaruh antara budaya organisasi dan kompetensi terhadap kinerja AGD Dinkes DKI Jakarta, baik secara parsial maupun bersama-sama. Sehingga saran yang dapat diberikan untuk AGD Dinkes DKI Jakarta, disamping perlu meningkatkan karakteristik budaya organisasi dan kompetensinya juga perlu peningkatan strategi lainnya seperti peningkatan aksebilitas ke konsumen dengan memperkecil area jangkauan wilayah pelayanan per unit ambulansnya, penempatan unit ambulans pada titik yang selektif dan strategis, serta penambahan pos dan unit yang beroperasi. Juga peningkatan sosialisasi nomor panggil 118 atau 021-65303118, serta mendorong adanya satu nomor panggil untuk semua kejadian kegawatdaruratan. Karena pengaruh variabel lain juga menunjukan hasil yang tinggi untuk peningkatan kinerja AGD Dinkes DKI Jakarta.
Daftar Pustaka : 31 buku (1983 – 2013)
Tidak tersedia versi lain