Skripsi
Pelaksanaan Promosi Jabatan Struktural Di Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara
Dalam upaya peningkatan percepatan pembangunan, mengoptimalkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat yang didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan adanya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidangnya serta berkinerja tinggi. Pengelolaan SDM yang tepat dan sesuai akan sangat menentukan dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Salah satunya adalah melalui pelaksanaan promosi jabatan yang diharapkan nantinya akan memotivasi dan meningkatkan semangat kerja pegawai dalam menumbuhkembangkan potensi, disiplin dan kemampuan pegawai di dalam membantu mewujudkan pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah pemekaran, Banyaknya jumlah jabatan struktural yang masih kosong yang belum didukung dengan ketersediaan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas serta banyaknya tenaga fungsional yang beralih fungsi dalam mengisi jabatan yang ada menjadi pekerjaan yang sulit bagi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam menetapkan pegawai yang layak dan sesuai untuk dapat dipromosikan dalam menduduki jabatan struktural. Dalam proses pelaksanaan promosi terhadap pegawai belum memenuhi prinsip “the right man on the right place and the right man on the right job”. Dalam penelitian ini digunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap 5 key informant dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan dengan mengolah hasil wawancara dan telaah dokumen agar sistematik dan sesuai dengan gejala yang diteliti. Hasil Penelitian menunjukkan : 1. Ditinjau dari aspek pendidikan, secara umum dalam pelaksanaan promosi jabatan struktural telah memenuhi peraturan dan persyaratan yang ada. Akan tetapi dilihat dari sub aspek pendidikan formal, penempatan pegawai dalam suatu jabatan struktural belum sepenuhnya disesuaikan antara jabatan struktural yang dipromosikan dengan pendidikan pegawai. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan SDM yang dimiliki. Ditinjau dari sub aspek pendidikan dan pelatihan (diklat)dilaksanakan dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti diklat PIM maupun teknis ke luar daerah dan di Kabupaten Pakpak Bharat sendiri program dan kegiatan diklat masih jarang dan minim dilaksanakan yang disebabkan oleh keterbatasan anggaran. 2. Ditinjau dari aspek penilaian prestasi pegawai, pelaksanaan promosi jabatan struktural belum berprioritas pada kinerja pegawai. Hal tersebut disebabkan oleh kurang obyektifnya penilaian yang disebabkan belum adanya kriteria dan standar kerja yang jelas dan terukur. Sistem penilaian masih tetap mengacu pada penilaian berdasarkan DP3 sebagai persyaratan administrasi, belum mengarah kepada merit system. 3. Ditinjau dari aspek kompetensi, secara umum dalam pelaksanaan promosi jabatan struktural belum sepenuhnya mempertimbangkan kompetensi pegawai yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kompetensi pegawai juga belum sepenuhnya disesuaikan dengan bidang tugas jabatan tetapi masih lebih bersifat mendasar pada persyaratan administrasi dan ketentuan dalam menduduki suatu jabatan struktural seperti pangkat/golongan, pendidikan serta pengalaman pegawai. Dari uraian kesimpulan di atas, diajukan saran sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh pegawai yang sesuai antara pendidikan dan jabatan struktural kedepannya disarankan : - Melaksanakan penataan pegawai dengan mengefektifkan Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg). - Melaksanakan analisis kebutuhan dan persedian pegawai. - Peningkatan program dan kegiatan diklat dalam mengatasi kesenjangan kompetensi pegawai. 2. Agar penilaian prestasi pegawai sesuai dengan manfaatnya disarankan : - Masing-masing SKPD membuat standar dan kriteria yang jelas dan terukur sebagai bahan acuan dalam penilaian pretasi pegawai. - Melaksanakan evaluasi secara rutin terhadap kinerja pegawai. 3. Untuk memperoleh pegawai yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas dan kebutuhan organisasi disarankan : - Pelaksanaan analisis jabatan dalam rangka memperoleh pegawai yang memiliki kompetensi yang sesuai dan memenuhi persyaratan. - Adanya sistem pola karir pegawai yang jelas. - Mengadakan “fit and proper test”.
Tidak tersedia versi lain